Perbedaan Kebijakan Penguasa Muslim dengan Penguasa Kristen Spanyol
Azhari Mulyana
-
June 20, 2020
Edit this post
Begitu Spanyol-Islam (Andalus) ditaklukkan, pribumi Gothik berubah status menjadi zimi, mereka diberi keleluasaan dalam beragama, hanya saja tetap tunduk pada pemerintahan Moor dan wajib membayar upeti.
Dengan toleransi yang didapat, lama kelamaan mereka berintegrasi bahkan banyak yang konversi ke agama Islam dengan sukarela. Sementara, mereka yang masih memeluk Kristen dipanggil dengan istilah"Mozarabs" adalah kafir zimi yang tunduk kepada pemerintah Islam, namun mereka telah melebur dan terpengaruh dengan budaya dan bahasa Arab. Kenyamanan yang dirasakan Mozarabs lalu pupus ketika tampuk pemerintahan Islam beralih ke Dinasti Al-Moravid, karena sebab fanatik dengan Islam.
Dari sini, bisa kita lihat perbedaan penaklukan yang dilakukan oleh Muslim dan Kristen Spanyol. Penguasa Muslim tidak memaksa umat Kristen atau Yahudi Andalus untuk konversi agama, tapi kesadaran sendiri memeluk Islam sehingga teguh keimanannya. Berbeda dengan pasca Reconquista, dimana penguasa Kristen Spanyol melakukan pembaptisan paksa terhadap Muslim Moor.
Oleh karena itu, banyak diantara Moriscos yang masih beriman dan mempraktikkan syariat Islam secara sir (sembunyi) meski secara zahir mereka kafir, takut akan dibunuh jika ketahuan oleh inkuisitor.
Bahkan, mereka diketahui mengajarkan Islam kepada anak cucu sampai abad-abad selanjutnya. Awal abad ke-20 sampai sekarang, beberapa generasi mereka menggali kembali garis keturunan dan menyadari keyakinan nenek moyangnya, yang merupakan seorang Muslim, sehingga memilih untuk bersyahadat kembali dan mempelajari ulang ajaran Muhammad SAW, sedang sebagian yang lain hanya menyadari hal itu tapi bersikap tidak acuh.
Sekian.
Saya menemukan banyak referensi berbahasa Perancis dan Spanyol oleh sejarawan Barat yang meriwayatkan kehidupan dan keimanan Moriscos yang telah dibaptis paksa pasca reconquista abad ke-17 sampai akhir abad ke-19.
Tapi, sedikit sejarawan Muslim yang menulis hal tersebut, karena waktu itu Moriscos yang murtad dan sudah berpindah agama dianggap rela dan meski awalnya terpaksa namun akhirnya mereka tetap dalam keyakinan Kristen, padahal tidak demikian.
Walau begitu, ada seorang mufti asal Oran, Al Jazair bernama Syekh Ahmad Ibn Jumu'ah al-Maghrawi (w. 1511) telah menulis fatwa tentang iman Moriscos yang dipaksa berpindah agama.
Bagaimana kah hukum iman mereka? Apakah status mereka sama seperti kaum murtad lainnya dan halal darahnya dibunuh? Ataukah seperti umat Islam lain dan termasuk golongan ahli surga? Jawaban ada dalam artikel selanjutnya yang masih dalam proses penulisan. 🙏🏻
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Author
- Azhari Mulyana
- Rabat, Morocco
- Azhari Mulyana, pemilik nama pena La Kougnir, dilahirkan di kota Langsa, Aceh 11 Mei 1995. Ia menyelesaikan pendidikan di MTS Ulumul Quran kota Langsa tahun 2010 dan MAS di sekolah yang sama tahun 2013. Ia pernah melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, jurusan Bahasa dan Sastra Arab tahun 2013. Namun, setelah genap setahun menempuh jenjang sarjana di UIN, lelaki penyuka es degan ini lulus beasiswa penuh dan melanjutkan studi di Kerajaan Maroko. Hingga saat ini ia sedang bergelut di jenjang S2 jurusan Islamic Studies di Université Qarawiyyin, Dar El Hadith El Hassania, Rabat. Selain itu, ia telah menulis sebuah novel berjudul "Dari Sabang Sampai Maroko (Sang Pujangga Cinta & Penakluk Afrika Utara-Andalusia)" yang diterbitkan pada tahun 2017.
Blog Archive
-
▼
2020
(24)
-
▼
June
(10)
- Dari Bayt al-Hikmah di Baghdad Hingga Madrasah Ter...
- Perbedaan Kebijakan Penguasa Muslim dengan Penguas...
- Gérard de Crémone, Penerjemah 80 Buku Sains Berbah...
- IBNU FIRNAS, Bapak Penerbangan dan Pencipta Teori ...
- Ekspansi Islam Ke Semenanjung Iberia (Al-Andalus)
- Ekspansi Islam ke Afrika (Ifriqiyah dan Maghrib)
- Kegiatan Inkuisitorial Di Castilla-La Mancha dan J...
- Pengaruh Dialek Andalusia Terhadap Bahasa Maroko
- “Atazir”, Selendang Kebanggaan Wanita Berber Afrik...
- Ketegangan Etnis dan Teologis di Abad Pertengahan ...
-
▼
June
(10)
Spesial Lebaran
La Fête du Mouton (Seluk Beluk Lebaran Idul Adha di Maroko)
Gema takbir membahana ke seantero jagad raya. Kalimat suci yang dilantunkan indah dan syahdu itu, begitu menyejukkan hati setiap insan ...
Hot Posts
-
Gema takbir membahana ke seantero jagad raya. Kalimat suci yang dilantunkan indah dan syahdu itu, begitu menyejukkan hati setiap insan ...
-
1. Al-Qiraat Secara Bahasa Secara bahasa al-qiraat berasal dari istilah Bahasa Arab yaitu bentuk jama’ dari قِرَاءَة , yang be...
-
وأجملُ منك لم تراه قَطُّ عَين وأطيبُ منك لم تَلِدِ النساءُ خُلِقتَ مُبَرَّءاً مِن كُلِّ عَيبٍ كأنك قد خُلِقتَ كما تشاءُ قمرٌ .. قمرٌ ...
-
Andalus, Surga Yang Dijanjikan, Bukan Permata Yang Hilang (Berdasarkan kisah perjalanan intuitif Dr. Husayn Mu'nis) Berdiri di ...
No comments
Post a Comment