BREAKING NEWS
latest

Advertisement

Sinopsis Novel "Dari Sabang Sampai Maroko"



KATEGORI BUKU:
Novel

JUDUL BUKU:
Dari Sabang Sampai Maroko

TEMA:

Perjalanan dan Percintaan

GENRE:
Travelling, Romance, History

PENULIS:
Azhari Mulyana

EDITOR:

Iis Tentia Agustin

PENYUNTING DAN PENATA LETAK:

Tim CV Jejak

DESAIN SAMPUL:

Innamul Hassan

PENERBIT:

CV Jejak (Jejak Publisher)

JUMLAH HALAMAN:

270 Halaman

DIMENSI:

13 x 19 cm

ISBN:

978-602-61595-7-1



SINOPSIS :

Novel “Dari Sabang Sampai Maroko” bercerita tentang perjuangan Hafaz Aliandi menembus kuliah ke Mesir yang berakhir batal karena konflik melanda negeri nabi Musa. Karena itu, Hafaz memutuskan untuk berlabuh ke tanah Jawa. Hafaz bertemu dengan Aurelia, gadis anggun yang menjadi cinta pertamanya di tanah rantau. Setelah setahun menetap, dilema pun melanda relung hati Hafaz ketika datang sebuah kesempatan untuk mengejar cita, bak segan bergalah hanyut serantau, Hafaz pun kembali berusaha hingga akhirnya lulus beasiswa ke negeri matahari terbenam Maroko. Kebahagiaan itu mengakibatkan cintanya dengan Aurel pun harus berakhir dengan perihnya perpisahan bagai bunga yang sesaat mekar kemudian sirna saat musim gugur tiba.


12 Tahun Tsunami Aceh

Kata meututô lidah meugrak-grak..
Meupat keu haba hana deuh rupa..
Ulon meupakee leukat roh teumeunak..
Kepada Allah ta lakee ampon dosa..

Lam thon 2016 nyoe, umu maken tuha, hana pat ta mita donya yang jeut bri hate puah, maken ta mita maken na, tapi ridha bak Allah hana tom ta rasa.
Nyan keuh donya yang ka tôe ngen uroe akhee. 12 thon Tsunami ka geubri, peu keuh na yang jra?
Termasok ulon tuan yang mantoeng lee that desya.

Musibah Allah troh hana jeut ta teurka, siap keuh geutanyo menuju alam baka?
Di akhe donya nyo, buet salah ka biasa, yang beutoi pih ji anggap gura. Islam cuma deuh bak abah, tapi hatee dan buet geutanyoe saban lagee awak kaphee.

Yang leubeh that ta sayang ureung-ureung yang hana meuphom geu kheun keu awak Aceh nyoe sebagoe ureung pubuet dosa sampoe musibah hana leupah dari Allah Ta'ala. Leubeh gôt lagee nyan, ta iem mantong sira lakee ampon bak Allah, karena deungon musibah nyoe Allah maken geusayang tanyoe geubri keu tanyoe kesempatan nak ta ubah mandum buet dan tingkah laku yang jiôh dari syariat.

Bek ta balah gob yang sabee tudoh-tudoh geutanyoe, tapi leubeh get ta eu droe teuh peu ka beutoi di mata Allah peu gohlom, karena Allah lah yang nilai geutanyo jroh pu han, kon awaknyan yang galak kheun-kheun keu gob.

Dalam kesempatan nyoe, ulon lakee meu'ah keu ban bandum syeedara dan kerabat yg pernah saket hate ataupun beungeh kerana buet lon yang hana jroh, atau kata-kata lon yang salah bak geulunyung droneuh. Neu cok mantong peu-peu yang get dari lon, karena yg get nyan dari Allah, dan yg hana get dari lon pribadi.

Salam Aceh lon sayang, neu peu jioh bala dari bumoe lon yg tercinta nyoe ya Allah...

Akhir Hidup Sang Penakluk Andalusia

Banyak yang menuliskan tentang kisah Thariq bin Ziyad pada saat ia membuka Spanyol-Islam ratusan tahun yang lalu, tapi hanya sedikit periwayatan sejarah yang menceritakan tentang akhir hidup sang penakluk, di sini saya akan memaparkan beberapa sumber referensi terkait, dan ternyata ada ibrah penting yang bisa diambil.

Profesor sejarah Universitas New York, David Levering Lewis menyebutkan bahwa setelah beberapa saat menjadi gubernur Spanyol-Islam, Thariq bin Ziyad dipanggil kembali oleh Khalifah Al-Walid ke Damaskus. Ia berangkat bersama Musa bin Nushair pada 714 Masehi. Lalu setahun setelahnya sang khalifah wafat dan digantikan oleh Sulaiman bin Abdul Malik.

Saat menjabat sebagai khalifah, Sulaiman sempat akan mengangkat kembali Thariq menjadi gubernur Andalus, namun gagal karena adanya desas-desus yang menggambarkan bahwa rakyat Andalus sangat taat terhadap Thariq, dan hal itu bisa membahayakan kedudukan khalifah. Akhirnya sang Khalifah membatalkan rencananya tersebut.

Jadi jika dibandingkan politik pemerintahan pada masa kerajaan Islam dulu dengan sekarang tidaklah jauh berbeda. Sosok yang dianggap baik dan mumpuni pasti tidak akan diangkat menjadi pemimpin, takut nanti rakyatnya akan terlalu fanatik terhadapnya. Jadi kasus-kasus seperti ini bukanlah sesuatu yang baru, melainkan sudah berlangsung berabad-abad lamanya, ya itulah fakta sejarah berkata, dan sudah menjadi tradisi dalam kehidupan. Bagaimana cara mengubahnya? Rasa iri dan dengki pasti akan selalu muncul dalam benak manusia.

Sementara tahun-tahun akhir hidup Thariq bin Ziyad masih penuh misteri karena sedikit yang meriwayatkannya. Alwi Alatas menyatakan bahwa Thariq wafat enam tahun setelah kepulangannya ke Damaskus, yaitu pada tahun 720 Masehi.

Sedangkan penaklukkan di Andalus dilanjutkan oleh putra Musa bin Nushair bernama Abdul ‘Aziz yang menjadi ‘amir pertama Spanyol-Islam dan terus berlanjut dari masa ke masa hingga akhirnya militer muslim berhasil menjangkau seluruh wilayah Spanyol, Prancis Tengah dan bagian-bagian penting dari Italia.

Umat islam pun mulai membangun dan mempercantik lagi bangunan dan kota-kota di Spanyol. Banyak masjid dibangun, pepohonan dan bunga-bunga juga diimpor dari Timur. Tidak hanya itu, mencapai masa kejayaannya, Andalusia bahkan menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan dengan beribukota di Kordoba.

Dalam dunia Islam, Kordoba merupakan salah satu pusat budaya yang maju. Populasi kekhalifahan Kordoba ini pun mencapai 500.000 jiwa dan saat itu mengalahkan Konstantinopel sebagai kota terbesar dalam hal jumlah maupun kemakmuran penduduk di Eropa.

MAROKO Menutup Seluruh Yayasan Sekolah Fathullah Ghulen

Pihak berwenang Maroko mengatakan akan menutup semua kelompok, sekolah dan yayasan yang memiliki jaringan dengan Fathullah Ghulen dalam jangka waktu satu bulan ini, diantaranya yaitu  "Mehmed Al-Fatih" dan "Al-Khidmah". Hal itu diduga karena adanya kaitan dengan percobaan kudeta yang terjadi beberapa bulan lalu di Ankara, Turki.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Maroko telah memberi peringatan kepada beberapa yayasan untuk tidak menyebarkan ideologi-ideologi yang tidak kompatibel dengan unsur-unsur pendidikan dan agama di Maroko. Akan tetapi mereka tidak mengindahkan peringatan tersebut, bahkan dikatakan mereka menyusupkan beberapa materi pelajaran yang memiliki pengaruh pemikiran dan
intelektual Fathullah Ghulen.

Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan memutuskan untuk menutup semua yayasan tsb dalam rangka untuk memperbaiki kompatibilitas dengan persyaratan hukum dan kurikulum yang berlaku. Pihak kementerian juga berencana akan mendaftarkan semua siswa yang bersekolah di sekolah itu pada lembaga pendidikan lainnya.

Sementara, yayasan "Mehmed Al-Fatih" di Maroko sudah berdiri sejak tahun 1993 dan memiliki delapan cabang di beberapa kota seperti Tangier, Casablanca, Fez, Tetouan dan El-jadida. Metode pengajaran pada yayasan tsb 90% nya dibentuk oleh pemerintahan Maroko, dan mendatangkan para pengajar dari Turki untuk mengisi silabus perkuliahan pada jenjang sarjana. Sistem belajar mengajar di sekolah tsb seluruhnya menggunakan Bahasa Inggris.

Diketahui, lembaga pendidikan tsb memiliki siswa berjumlah 2500 siswa, mulai tingkatan SD hingga tingkat menengah. 2.470 diantaranya ialah mahasiswa Maroko dan sisanya Turki.

Liputan: Aljazeera

Burka Dilarang di Maroko?

Pemerintah Maroko melarang produksi dan penjualan burka. Surat pemberitahuan larangan memproduksi dan menjual burka dikirim ke para pedagang dan pengusaha awal pekan ini. Mereka diharuskan mematuhi aturan itu dalam tempo 48 jam setelah menerima surat tersebut.

Tidak ada penjelasan resmi tentang alasan larangan memproduksi dan menjual burka di Maroko.

"Kami telah mengambil langkah untuk melarang impor sepenuhnya, termasuk memproduksi dan menjual garmen ini di seluruh kota di kerajaan ini," kata seorang pejabat senior pemerintah Maroko
seperti dikutip dari Telegraph, 12 Januari 2017.

Pada umumnya hanya segelintir perempuan Maroko yang menggunakan burka yang menutupi seluruh tubuh mereka hingga wajah mereka.

Umumnya perempuan Maroko mengenakan jilbab atau nikab yang hanya menutupi kepala.
Seperti diketahui, Maroko merupakan destinasi wisata internasional yang dikunjungi sekitar 600 ribu turis asal Inggris setiap tahun.

Raja Maroko, Mohammed VI telah menyatakan dirinya penganut Islam moderat. Ia pun bersumpah akan memberangus terorisme di negaranya.

"Mereka yang ikut terorisme atas nama Islam, mereka bukan Muslim," kata Raja Mohammed VI.

Liputan: Tempo

Akhirnya...! Maroko Pulang Kampung Setelah 33 Tahun

African Union Summit yang diselenggarakan di Addis Ababa, Etiopia, pada 22-31 Januari 2017, menghasilkan beberapa keputusan mengejutkan. Salah satu diantaranya adalah kembali bergabungnya Maroko ke dalam organisasi yang kini menaungi 55 negara di kawasan Afrika tersebut.

Seperti diketahui, bahwa Maroko adalah satu-satunya negeri Afrika yang bukan merupakan anggota Uni Afrika. Maroko keluar pada tahun 1984 sebagai bentuk protes karena Uni Afrika mengakui kemerdekaan wilayah Sahara Barat yang didirikan oleh Aljazair dan Polisario yang padahal masih dipersengketakan. Maroko tetap mengklaim Sahara Barat, dan Sahara Barat masih tetap menjadi anggota Uni Afrika.

Menurut saluran TV Maroko Medi1 TV, sempat terjadi perdebatan sengit di antara kelompok negara pro dan kontra terhadap permintaan Maroko menjadi anggota AU. Aljazair dan Afrika Selatan berusaha keras mencegah Maroko bersatu kembali dengan keluarga di Afrika.

Perdebatan keras berlangsung dalam sesi pertemuan tertutup hari Senin, 30 Januari lalu.

"Maroko sekarang menjadi anggota penuh Uni Afrika. Ada perdebatan yang sangat panjang, tapi 39 dari 54 negara menyetujui kembalinya Maroko, bahkan bila persoalan Sahara Barat tetap," kata Presiden Senegal Macky Sall kepada wartawan.

Sementara status Sahara Barat saat ini masih tetap menjadi pemerintahan tersendiri dan juga masih menjadi anggota Uni Afrika.

"Maroko telah diterima untuk kembali bergabung dengan Uni Afrika dan menjadi anggota ke-55 dari organisasi kawasan Afrika ini. Keputusan ini dibuat dengan adanya kesepakatan bahwa Sahara Barat juga tetap menjadi anggota Uni Afrika," ujar Lamine Baali, Duta Besar Sahara Barat untuk Ethiopia dan Uni Afrika.

Raja Maroko, Muhammad VI menghadiri langsung acara KTT Afrika yang dilaksanakan selama sepuluh hari di Etiopia. KTT tersebut berlangsung seiring dengan pemilihan ketua Uni Afrika baru untuk satu tahun mendatang.

"Afrika adalah benua dan rumahku. Akhirnya aku kembali ke rumah dan betapa bangganya aku bisa bertemu kalian lagi. Aku sangat merindukan kalian semua." tegas Raja Maroko, Muhammad VI menggunakan bahasa Prancis.

Sumber:
-VOA
-BBC
-Aljazeera

Kecemburuan Politik Dan Kekuasaan, Saudara Kandung Rela Dibunuh, Lumrahkah?

Saat ini dunia sedang disibukkan oleh berita kematian saudara tiri sang penguasa Korea Utara, ialah King Jong Nam yang kabarnya diracuni oleh assassin dari pihak pemerintahan Pyongyang. Entah benar atau salah tuduhan tersebut, pastinya Korut hingga saat ini menolak tuduhan itu dan menuntut pihak pemerintahan Malaysia untuk tidak mengotopsi jenazah dan segera memulangkannya kepada mereka.

Dugaan pembunuhan yang melibatkan pemerintahan Kim Jong Un sebagai aktor dibalik itu didukung kuat oleh beberapa negara terutama Korea Selatan. Bahkan tidak hanya King Jong Nam (saudara se-ayah Kim Jong Un), Jenderal Jang Song Thaek (paman Kim Jong Un), dan beberapa pejabat pemerintahan lain juga dieksekusi olehnya karena dianggap kontra dan menjadi ancaman bagi pemerintahan sang adik. Oleh sebab itulah King Jom Nam tidak menetap di Korut selama adiknya menjabat. Namun pada akhirnya, ia berhasil dibunuh dengan cara diracun dengan zat kimia VX oleh beberapa intelijen Korut saat berada di bandara Kuala Lumpur Malaysia beberapa waktu lalu. Termasuk salah satu pembunuh yang diduga ikut bergabung dengan agen rahasia Korut ialah bernama Siti Aisyah asal Indonesia, sungguh memalukan mungkin menurut beberapa kalangan. Tapi jangan terburu-buru untuk menjudge seseorang, pak Jusuf Kalla sendiri masih membela Siti Aisyah karena diduga ia terikut jebakan dari Korut. Bisa menjadi pelajaran bagi seluruh warga Indonesia untuk tetap berhati-hati dengan tawaran asing yang menggiurkan.

VX sendiri merupakan gas syaraf mematikan yang pernah diciptakan manusia. Satu tetesan ke kulit sudah cukup memberikan gangguan fatal pada sistem syaraf, seperti diungkapkan oleh Council on Foreign Relations. Karena itulah PBB mengklasifikasikan VX tersebut sebagai senjata pemusnah massal, dan hanya digunakan dalam perang kimia.

Dilihat dari konflik politik Korut saat ini, peristiwa seperti itu bukanlah yang pertama kalinya terjadi dalam suatu tatanan kekuasaan, melainkan sudah ada sejak masa kekuasaan Umayah di Spanyol-Islam. Pada abad-abad terakhir kepemimpinan, Spanyol-Islam telah dikuasai oleh raja ('amir) yang tidak merepresentasikan tradisi terbaik dari pemerintahan sebelumnya. Mereka bahkan tidak mampu menyelesaikan berbagai kesulitan yang lazim muncul menyertai naiknya seseorang menuju singgasana, yang menurut kebiasaan dinasti muslim, diwariskan kepada anak yang tertua atau yang paling cakap.

Al-Mundzir, ialah 'amir yang menjabat sejak tahun 886 Masehi menggantikan sang ayah, Muhammad I (wafat 886 M). Setelah dua tahun berkuasa, Al-Mundzir diracun oleh adiknya sendiri, yaitu Abdillah. Namun racun yang digunakan tidaklah begitu mematikan seperti VX yang dipakai oleh agen rahasia Korut saat ini. Beberapa riwayat juga menyebutkan bahwa kematiannya adalah karena sebab kecemburuan politik oleh saudara kandungnya sendiri. Dan akhirnya Abdillah, sang adik yang diktator kala itu meneruskan kekuasaan Al-Mundzir mengikuti sistem monarki.

Sedikit berbeda memang dengan kasus pembunuhan Kim Jong Nam yang menjadi target sang adik yang telah menjadi penguasa, sedangkan Al-Mundzir dibunuh ketika berkuasa. Pada intinya adalah sama, yaitu politik dan kekuasaan tidak memandang status kekeluargaan.