BREAKING NEWS
latest

Advertisement

Sketsa Indah Negeri Senja Maroko

Maroko adalah negara islam yang berada di Afrika Utara dan berbatasan langsung dengan Spanyol yang hanya dipisahkan oleh selat Gibraltar.

Sampai saat ini negara dengan sebutan maghrib (negeri matahari terbenam) ini tidak begitu masyhur di kalangan masyarakat Indonesia, malah kebanyakan mereka mengira negara ini terletak di Timur Tengah seperti negara-negara Arab pada umumnya.

Berbeda dengan negara lain, Maroko sebagai negara kerajaan memiliki dua ibukota negara yaitu Rabat sebagai ibukota administrasi dan Casablanca sebagai ibukota industri. Tidak heran kalau kedua kota ini terlihat lebih ramai dan padat penduduknya, sehingga membuat suhu udara keduanya sedikit lebih tinggi saat musim dingin dibandingkan kota lain disebabkan oleh polusi. Kami sering menyebut kedua kota ini sebagai 'Jakartanya Maroko'.

Menariknya, istana raja bisa kita dapati di setiap kota di Maroko tidak seperti Indonesia yang hanya menempatkan istana presiden hanya di ibukota negara atau tempat tertentu saja.
Casablanca yang menjadi tempat rantauan saya mewujudkan impian saat ini juga memiliki keunikan tersendiri dibandingkan kota-kota lain yang berada di Maroko.
Secara etimologi 'Casablanca' berasal dari bahasa Perancis yang mengandung arti Rumah Putih atau Ad-darul Baidha' (dalam bahasa Arab).

Menurut pendapat sebagian masyarakat Maroko, dinamakan dengan Casablanca karena kebanyakan gedung-gedung dan bangunan di kota ini berwarna putih, sehingga tampak lebih bersih dan rapi.
Sabtu pekan lalu saya menuju kotanya Casablanca atau dikenal dengan medina. Kota dengan tempat saya tinggal lumayan jauh dan harus ditempuh dengan bus kota sebagai transportasi yang sangat relevan untuk masyarakat ekonomi kelas bawah. Masing-masing nomor bus di kota ini sesuai dengan jalur yang ditujunya. Dan biasanya saya menumpangi bus nomor 22 untuk menuju ke kota. Bisa juga naik petit taksi (taksi kecil), namun harganya terjangkau sangat tinggi untuk menempuh jarak yang jauh.

Hal ini berbeda dengan Indonesia yang bisa mengakses transportasi dengan mudah.
Kalau berbicara soal sepeda motor (warga Aceh menyebutnya kereta), di Maroko tidak banyak yang memiliki kendaraan ini. Toh kalaupun ada, motor di sini sudah tidak layak pakai.
Sampai di kota, terlihat begitu membekas sisa-sisa jajahan Prancis di negara ini. Bangunan, cafe, restaurant dan lainnya tampak seperti di Prancis, bahkan segala bentuk tulisan yang kita temukan menggunakan bahasa Prancis dan sedikit sekali menggunakan bahasa Arab. Begitu kentalnya akulturasi budaya eropa di maroko membuat masyarakat maroko tidak canggung ketika diajak berkomunikasi dgn bngsa eropa.

Tidak hanya itu, kabarnya bus kota yang sering saya tumpangi merupakan buangan Prancis, maka tidak heran ketika melihatnya saya teringat bus Kopaja yang pernah saya tumpangi di Jakarta karena keduanya tidak jauh berbeda.

Casablanca merupakan kota yang paling mewah di Maroko. Sangking mewahnya apapun yang diperdagangkan di sini sangatlah mahal dibandingkan dengan kota lain. Meskipun begitu, kerajaan Maroko sangat memperhatikan masyarakatnya yang tinggal di pelosok desa atau jauh dari kota-kota besar, sehingga semakin jauh suatu daerah dari kota besar, barang yang diperjualbelikan semakin murah. Begitu juga sebaliknya, barang-barang yang diperjualbelikan di kota-kota besar seperti kota Casa ini ternilai mahal. Hal ini sangatlah berbanding terbalik dengan yang terjadi di Indonesia.
Di kota ini juga terdapat suq qadim (pasar tua) yang terkesan masih sangat kental aroma khas Arabnya.  Mulai dari pernak-pernik khas Maroko, lukisan-lukisan Arab kuno, alat-alat musik tradisional, hingga pakaian, makanan dan buah-buahan serta alat teknologi juga banyak diperdagangkan. Tidak hanya orang Maroko, tetapi juga orang Afrika berkulit hitam banyak yang berjualan di tempat ini.

Namun jika Anda mengunjungi pasar ini pada pagi hari, tidak Anda temukan satu orangpun yang berjualan. Karena kebiasaan orang-orang Maroko keluar dari rumah mereka alias beraktifitas pada menjelang senja atau ba'da ashar.

Ketika itulah saya merasa sangat nyaman dan tenteram duduk di tengah keramaian kota yang sejuk nan indah ini. Terlebih ketika tramway (kereta lintas kota) melewati keramaian ini, menjadikan alun-alun kota ini sebagai daya tarik bagi tourist (wisatawan asing) untuk mengabadikan perjalanan mereka dengan berfoto. Dari arah lain terlihat anak-anak asyik bermain dan berlari-lari ke sana kemari, para remaja juga tidak kalah asyiknya ketika memainkan papan skateboard mereka, orang tua pun kelihatan fresh dan santai, sebagian mereka ada yang sambil meneguk secangkir kopi di cafe-cafe merenungkan dunia, banyak orang duduk-duduk bersantai menikmati suasana senja.
Kebiasaan-kebiasaan seperti inilah yang membuat negara seribu benteng ini dijuluki negeri senja.

http://aceh.tribunnews.com/2015/01/31/sketsa-indah-negeri-senja
https://www.islampos.com/sketsa-indah-negeri-senja-160464/

Profil Penulis :
AZHARI MULYANA, Mahasiswa S1 jurusan Dirasat Islamiyah Faculté des lettres et sciences humaines Université Hassan II, Casablanca, Maroko.
Alumnus MAS Ulumul Qur'an Langsa, Aceh angkatan 2013.

MTQ Internasional Tidak Semeriah Tingkat Provinsi di Aceh

Musabaqah Tilawatil Qur'an atau kerap disapa MTQ oleh kalangan masyarakat Indonesia merupakan sebuah perlombaan membaca Al-Qur'an dengan lagu. MTQ ini sudah dilaksanakan mulai tahun 1940-an sejak berdirinya Jam'iyyatul Quraa wal Huffadz oleh Nahdlatul Ulama.
Tidak hanya membaca Al-Quran dengan lagu yang diperlombakan, tetapi juga banyak cabang-cabang lainnya seperti Hifdzul Qur'an (lomba menghafal Al-Quran), Fahmil Qur'an (lomba cerdas cermat agama), Khattil Qur'an (lomba menulis khat Arab), Tafsirul Qur'an (lomba menafsirkan Al-Quran dalam tiga bahasa), dan lain-lain.

Masyarakat Indonesia pada umumnya sangat memperhatikan kegiatan MTQ ini dengan ikut meramaikannya setiap kegiatan ini berlangsung. Mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi maupun nasional.

Seperti halnya di Aceh, rasa sosialisme antar sesama yang sangat tinggi terlihat ketika mereka ikut menyemarakkan kegiatan MTQ ini. Mulai dari panggung, dekorasi, bahkan kostum peserta MTQ telah dipersiapkan. Rasa kagum dan bangga saat melihat putra-putri mereka menampilkan bakatnya yang luar biasa dari sisi keagamaan.

Tidak hanya itu, para pedagang pun turut mendukung suksesnya acara ini. Seperti souvenir MTQ, pakaian berlambangkan MTQ, khat-khat Arab, hingga pameran dari setiap daerah pun ikut diperdagangkan pada acara tersebut.

Namun berbeda dengan negara lain yang juga melaksanakan kegiatan ini. Sebagai salah satu contoh, MTQ Internasional Penghargaan Raja Maroko ke-10 yang telah berlangsung beberapa hari yang lalu di Mesjid Hassan II Casablanca, Maroko.

Dilihat dari segi keagamaan, Maroko merupakan negara yg mayoritas penduduknya memeluk agama islam layaknya Indonesia. Namun sayangnya banyak yang tidak menyadari bahwa MTQ yang dibuka secara langsung oleh Dr. Ahmad Taufik selaku Menteri Wakaf dan Urusan Islam Maroko ini dilaksanakan.

Disamping MTQ ini dilaksanakan di aula yg tertutup dalam mesjid, terdapat juga satpam yang hanya membolehkan orang-orang tertentu yang dapat masuk sehingga masyarakat Maroko sendiri pun tidak bisa menyaksikan event ini karena penjagaannya yang cukup ketat.

Jika dibandingkan dengan MTQ tingkat kabupaten seperti dilaksanakan di Aceh, MTQ internasional ini kelihatan sangat sepi terlebih ketika peserta dari berbagai negara menampilkan bakat mereka, yang ada hanyalah pendamping dan peserta dari masing-masing kontingen. Begitu pula dekorasi, panggung, konsumsi serta pelayanan peserta yang terkesan simple dan kurang memadai.
"kalau kalian tidak ikut meramaikan di sini, mungkin anak-anak kita dari Indonesia kurang bersemangat untuk bersaing dalam perlombaan ini." kata seorang pendamping kafilah MTQ dari Indonesia. Meskipun acara ini akan ditampilkan dalam layar TV Maroko, namun masyarakat Maroko sendiri terasa tidak memiliki acara tersebut.

Begitulah sedikit perbandingan yang saya lihat langsung beberapa waktu lalu saat saya bersama teman-teman mahasiswa Indonesia di Maroko ikut mendukung duta-duta Indonesia dalam berpartisipasi pada kegiatan ini.

http://aceh.tribunnews.com/2014/12/31/mtq-internasional-tak-semeriah-tingkat-kabupaten-di-aceh





Cerita Nyata Syekh Mutawwaly

Ini adalah sebuah cerita nyata tentang seorang ulama Mesir, (dikutip dari Koran Mesir thn 1995). Nama beliau adalah Syekh Al-Mutawwaly asy-Sya'rawi. Ketika beliau jatuh sakit, beliau dibawa ke Jerman untuk di operasi. Di dalam ruangan tunggu tersebut juga ada dua orang ibu yang akan melahirkan. Kita misalkan Ibu Ana dan Ibu Ani, setelah keduanya selesai menjalankan operasi, ibu Ana melahirkan bayi laki-laki, sedangkan ibu Ani melahirkan bayi prempuan. Lalu bayi mereka ditukar oleh dokter RS setempat, namun mereka menolak karena mereka sama-sama menginginkan bayi laki-laki hingga akhirnya mereka bertengkar.

Dokter pun bingung harus berbuat apa, kebetulan seorang Syekh Mesir yang akan menjalani operasi tersebut berada di ruang itu, dokter pun langsung menanyakan kepada Syekh dan meminta pendapat beliau, ia mau menguji syekh tersebut karena ia tahu bahwa "Islam adalah Solusi".
Syekh pun bingung, jika beliau salah berpendapat berarti beliau memalukan Islam, karena beliau membawa nama Islam.

Ternyata, Syekh menyuruh untuk mengambil air susu Ibu Ana dan Ibu Ani untuk diteliti, menurut beliau asi yang lebih banyak gizinya berarti ialah ibu dari anak laki-laki tersebut, dan jika gizi yang terkandung lebih sedikit berarti ia adalah ibu si anak perempuan.

Subhanallah, ternyata setelah diteliti oleh para dokter benar lah apa yang di katakan Syekh. Padahal beliau tidak tahu sedikit pun tentang ilmu kesehatan maupun kedokteran, beliau hanya menyerap  ilmu dari ayat Al Qur'an yang mengatakan
ﻟﻠﺬﻛﺮ ﻣﺜﻞ ﺣﻆ ﺍﻷﻧﺜﻴﻴﻦ
"Bagian anak laki-laki adalah dua bagian anak perempuan."

Pandangan Pertama

Sejak pertama ku melihatmu.. Seakan hatiku kedatangan seorang tamu..
Dengan sinar..
Kudus kasih Allah yang telah membisikkan jiwaku..
Ku rasa Allah menghadiahkan sebuah keindahan untuk ku jaga..
Ku bina..
Ku bimbing..

Apakah ini yg dinamakan cinta sejati?
Tiupan syahdu mengiringi langkahku..
Teringat..
Bagaimana maksud cinta suci itu?
Oh adikku..
Kan ku jaga engkau sebaik mungkin..
Menuju jalan yang diberkahi Allah..
Apalah arti cinta kalau membuat wanita jadi hina?
Apalah arti kasih sayang jika membuat wanita jadi kotor?

Ala Bisa Karena Biasa

Keahlian seorang Kakek dalam sebuah pertunjukan sircus.

Seorang pemuda dgn hebatnya memainkan bola dgn tangan dan kakinya menginjak sebuah tali yg mengayun tinggi di atas. Penonton bersorak-sorak dan bertepuk tangan melihat keahlian pemuda tsb dgn semangatnya (hhuhuii.. Hebat ! Hebat ! Waaahh... Keerreenn...) sorak penonton.

Di sudut tempat duduk penonton, ada seorang kakek yg memperhatikan pemuda tersebut, ia berbisik kepada teman di sebelahnya yg juga menonton aksi tersebut: "Dia bisa seperti itu karena sering melakukannya, saya sering melihatnya menaiki tali jemuran di samping rumah saya dan mengayun-ayun seperti itu."

"Tapi saya herannya kenapa dia bisa berlama-lama seperti itu...?" teman di sebelahnya pun bingung.

"Memang sebelumnya kakek melihatnya berjalan di atas tali seperti itu hanya sebentar saja ya??"

Kakek itu langsung menjawab: "Ya...! baru dua langkah saya lihat dia berjalan seperti itu langsung saya pukuli dengan sapu karena merusak jemuran saya, toh bukan dia saja yang bisa seperti itu..." leceh kakek.

Datanglah si kakek dengan berani dan percaya dirinya tanpa takut disorak. Semua penonton tercengang ketika melihat seorang kakek yang sudah sepuh tiba-tiba berjalan ke tengah panggung.

Ternyata ia ingin menantang pemuda yang menaiki tali itu: "Hey kau! Kau merusak jemuran ku kemarin! Kau ku tantang sekarang! Kalau memang kau hebat, coba ambil karet yang telah ku sambung hingga panjang ini, lalu kau melompat-lompat dengan tali ini layaknya anak kecil yang bermain lompat tali.

Pemuda itu pun menerima tantangan tersebut dan menganggapnya sepele. Lalu diambilnya karet itu dan langsung ia bermain lompat tali seperti dimainkan oleh anak-anak kecil zaman sekarang.

Namun, ternyata ia tidak bisa memainkannya dan terjatuh karena terikat kakinya dengan tali karet.
Sedang ramai penonton yang menyaksikannya pun tertawa terbahak-bahak.

Lalu si kakek mengambil karet itu dan bermain lompat tali dengannya, penonton merasa kagum dan terpesona melihat sang kakek separuh baya itu bermain lompat tali sambil memperlihatkan beberapa buah gaya lelucon, namun ia tidak terjatuh sekalipun.

"Wuaahh..! Kakek itu hebat sekali.." sorak penonton.

Pemuda itu merasa malu karena kalah dengan tantangan seorang kakek yang sudah sangat tua dengan permainan yang dianggap mudah oleh semua orang.

Dengan tersenyum kakek mengatakan :
"Keahlian yang kita miliki sekarang karena kita sering melatihnya, ala bisa karena biasa."

Jadi, jangan lah berlaku sombong, karena dibalik keahlian dimiliki saat ini, ternyata masih banyak keahlian luar biasa yang dimiliki oleh orang lain..

Malas Mengurangi Rezeki

Pernah suatu ketika gue ke warnet.. Setelah selesai gue tanya kepada pemiliknya ; berapa harganya kak? Dia bilang 4ribuan aja..
Kebetulan gue ambil
personal krn hanya sebentar mengakses internet..
Karena saat itu jg di dompet gue hanya ada uang 100ribu, gue langsung kasih tuh uang buatnya, ada sih uang dua ribuan cuma selembar,
toh ternyata dia pun gak ada kembaliannya, dia tanya ;
gda uang kecil aja deg? Gak ada kak, cuma 2ribu doank yg ada..gue bilang,
Ya udda deh, 2ribu aja sini..
Hahaha..
kata-kata itu yg gue tunggu2..
coba bayangkan kalau beberapa org lain juga mengalami hal yg sama seperti yg gue alami, gue sih gak untung2 kali, biasa aja..
si pemilik warnetnya yg rugi..
Padahal di sebelah banyak toko yg berjualan lainnya, dasar malas..
saat itu jg gue terpikir untuk buat status :
..."MALAS dapat menyebabkan rezeki berkurang"...
Setuju ???!;)

Bahasa Tersingkat di Dunia

A E I U
4 huruf tersebut tergolong ke dalam huruf vokal dalam Tata Bahasa Indonesia.
Namun, dalam bahasa Aceh yang merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia, huruf-huruf tersebut memiliki makna setiap hurufnya.
A = kakak
E = mau
I = air
U = kelapa
A E I U = kakak mau air kelapa.

Musibah Pagi Muhasabah Diri

# MUSIBAH PAGI MUHASABAH DIRI #
Terdiam..
diriku terdiam dan terus diam..
Terdiam membisu..
Hembusan suara melewati pikiran hampaku..
Begitu hampa..
Takut..
Cemas..
Apa yg terjadi pd diriku?

Tatkala Rasulullah SAW Marah

# TATKALA RASULULLAH MARAH #
Dalam Surat An-Nisa' ayat 34 :
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Dijelaskan bahwa wanita-wanita yang dikhawatirkan nusyuznya (membangkang), maka hendaknya menasehati mereka, memisahkan mereka di tempat tidur mereka, dan memukul mereka.

Hadist Muslim yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a. menjelaskan bahwa Rasul pernah marah kepada Aisyah karena memasang gorden yang bergambar..
Ketika itu juga Rasul marah, dan tahukah apa yang Beliau lakukan?
Rasul hanya memberi isyarat mata kepada istrinya Aisyah, maka Aisyah pun langsung paham dan menurunkan gorden bergambar itu.

Suasana seperti ini terjadi karena Aisyah yang pintar dan sangat memahami Rasulullah SAW.
Namun hal seperti itu tidak pernah kita dapati pada masa sekarang. Malah sadisnya sang suami langsung mengambil tindakan untuk memukulnya.

Jadi, apa yang kita dapatkan dalam Al-Qur'an tidaklah langsung kita jadikan hujjah secara mutlak, tetapi hendaknya dilihat lebih rinci penafsirannya dalam hadist nabi, ijma' para ulama maupun qiyas.
Contohlah Rasulullah SAW yang menegur dan memarahi istrinya hanya dengan menggunakan mata, tidak menggunakan tangan yang akrab dikenal saat ini dengan istilah KDRT ^_^

Godaan di Pagi Buta

Dinginnya pagi menusuk tulangku..
Bangun..
Bangun..
Tak sanggub hati menyimak kata yang satu..
Waktu berdetak cepat memporak-porandakan batinku..
Kuliah..
Tugas..
Ujian..

Hukum Masih Memandang Bulu

Hukum di Indonesia bagaikan pisau di dapur..
bagian bawahnya tajam, tetapi bagian ke atasnya semakin tumpul..
Artinya apa?
Kalau masyarakat kelas bawah yang melakukan pelanggaran hukum maka terkena pasal dan mendapatkan hukuman yang sebesar-besarnya bagaikan tajamnya pisau bagian bawah,,
tetapi kalau masyarakat kelas atas (pejabat negara) yg melakukan pelanggaran hukum.. bahkan korupsi sekalipun mereka tidak mendapatkan hukuman yg sesuai seperti pisau bagian atas..
seolah-olah mereka berkata : "berapa sih harga pasal itu??"

Khusyu' itu Mudah

Siapa bilang khusyu' dalam shalat itu sulit ?
Sebenarnya kita mengerjakan shalat dengan khusyu' itu sangatlah mudah..
Pernah kah kita merasa ketakutan saat melewati suatu tempat yg kita anggap angker selama ini ? Seakan-akan kita diawasi terus oleh sesuatu yg kita takutkan itu sehingga muncul lah rasa grogi & takut yg luar biasa, membuat kita menjadi gemetaran..
Itu merupakan wujud dari rasa kekhusyukan kita..

Melupakan Hal yang Buruk

Ada seorang Miss American, ketika mengikuti sebuah kompetisi Miss Universe yg disaksikan oleh jutaan orang di dunia, ia sempat terjatuh dan terduduk ketika dipersilahkan oleh dewan juri utk mengambil kupon pertanyaan..
Saat terjatuh ia merasa sangat malu, dan penonton pun menertawakan & mengejeknya..
Bergegas ia langsung berdiri dan menghadap dewan juri, soal pun dibacakan oleh dewan juri :
-jika anda diberikan kesempatan utk mengulangi momen2 yg telah terjadi pada Anda, apa yg anda lakukan?

Merokok di Musim Dingin

Aku bingung.. kenapa yah di Maroko ini setiap musim dingin semuanya pada merokok?! Ga hanya anak-anak remaja, orang tua bahkan anak kecil pun masih bermain-main asap di mulutnya..
Nah, karena melihat semuanya pada merokok, akupun jadi ikut-ikutan-_- , ya malu donk cuma sendirian nih yg ga ngerokok..
Dengan terpaksa aku juga bermain-main asap di mulutku..
Tetapi anehnya di siang hari mereka berhenti merokok, dan bahkan tidak satupun yang di antara mereka bermain asap ketika itu, mungkin karena adanya matahari kali yah?! Sehingga membuat suhu lingkungannya jadi meningkat..

Hahahaha :D

قصتي

Pasar Klojen vs MATOS

KEGIATAN-KEGIATAN DI MA’HAD SUNAN AMPEL AL-ALY UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

KEGIATAN-KEGIATAN DI MA’HAD SUNAN AMPEL AL-ALY
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
By : Azhari Mulyana

[ Kegiatan-Kegiatan yang Telah Saya Lakukan di Ma’had Sunan Ampel al-Aly:

Pendidikan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang diarahkan untuk menjadikan seluruh mahasiswanya: (1) berilmu pengetahuan yang luas, (2) mampu melihat/membaca fenomena alam dan sosial secara tepat, (3) memiliki otak yang cerdas, (4) berhati lembut dan (5) bersemangat juang tinggi karena Allah SWT sebagai pengejawantahan amal shaleh.

Jika kelima kekuatan ini berhasil dimiliki oleh siapa saja yang belajar di kampus ini maka pendidikan ulul albab sudah dipandang berhasil. Demikian yang tertuang dalam buku Pengantar Kuliah Ulul Albab. Namun aplikasinya dalam kehidupan kampus berma’had ini tidaklah sama persis dengan apa yang dicita-citakan tersebut.
Kampus ini dikenal dengan ma’hadnya yang bercirikan ulul albab, dalam artian bahwa mahasiswanya selain sibuk dengan urusan perkuliahan juga aktif dalam kegiatan ma’had untuk membentuk karakter seorang yang intelektual dan disertai kemapanan dalam beragama Islam.
Semenjak orientasi pengenalan kampus dan ma’had yang telah saya lalui beberapa bulan lalu, saya telah mendapatkan ilmu baru baik dalam kegiatan reguler maupun kegiatan ma’had. Kegiatan ini berlangsung seharian penuh mulai kegiatan sholat subuh hingga malam hari dengan adanya Program Pembelajaran Bahasa Arab.

Kegiatan-kegiatan ma’had yang berlangsung selama ini mendidik saya untuk lebih memperdalam ilmu agama Islam. Salah satu kegiatannya adalah Shobahul Lughoh. Kegiatan shobahul ini setiap harinya dilaksanakan setelah sholat subuh dan dibimbing oleh para musyrif mabna masing-masing. Kegiatan ini berbentuk muhadasah (percakapan) dan pengajaran dalm bahasa Arab dan bahasa Inggris dengan sistem outdoor (luar kelas). Melalui kegiatan ini saya membiasakan diri untuk berbahasa asing yang umumnya tidak kita dapatkan di berbagai universitas lainnya.  Kegiatan lain yang ada di ma’had ini adalah Ta’lim Al-Quran dan Ta’lim Afkar. Kegiatan ta’lim al-quran ini merupakan bentuk pengajaran Al-Quran yang lebih mengarah kepada teori-teorinya seperti tajwid, fashohah, makharijul huruf dan lain sebagainya. Dalam Al-Quran Surat Al-Muzammil ayat 4 disebutkan :
 ۝٤ ﺘٓﺮْﺘِﻴﻼ ﺍﻠﻘﺮﺁﻦَ ﻮَﺮَﺘِّﻞِ
“Dan bacalah Al Quran itu dengan sebagus-bagus bacaan.”

Dengan kegiatan ta’lim inilah dapat memperbaiki bacaan Al-Quran saya yang masih banyak kekurangan dari segi teori. Membaca Al-Quran dengan benar sesuai tajwid itu wajib bagi setiap orang, namun dari segi teori dan praktek itu sangatlah berkaitan. Oleh karena itu, agar kita mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang Al-Quran hendaklah kita pelajari teori dan dasar-dasarnya.

Begitu juga dengan Ta’lim Afkar. Kegiatan ini biasanya kita sebut dengan pengajian kitab kuning. Kitab yang saya pelajari adalah Kitab Tadzhib yang membahas masalah fiqih Islam dan Qomi’ut Thugyan yang membahas tentang cabang-cabang Iman. Kegiatan yang saya sebutkan di atas merupakan kegiatan rutin setiap pagi sebelum perkuliahan reguler.  Adapun kegiatan ma’had pada malam harinya seperti Dibaan. Kegiatan ini telah masyhur di kalangan masyarakat Jawa. Kegiatan ini berbentuk sholawatan kepada Nabi SAW dan dimainkan dengan rebana.
Kegiatan lainnya adalah Tahsinul Quran. Kegiatan Qurani seperti ini membiasakan saya untuk terus melantunkan ayat-ayat suci Allah. Kegiatan ini berbeda dengan ta’lim quran yang saya sebutkan sebelumnya. Jikalau ta’lim quran lebih mengarah kepada teori namun tahsinul quran ini lebih kepada praktik dalam membaca Al-Quran dan diajarkan oleh Ustadz.  Kemudian ada juga Muhadharah dalam bahasa arab, yang maknanya adalah berceramah. Kegiatan ini dilakukan bertahap dan berurutan oleh masing-masing mahasantri, dalam artian setiap mahasantri mendapatkan giliran untuk tampil berceramah di depan temantemannya sesuai mabna masing-masing. Kegiatan seperti ini dilakukan untuk membiasakan mahasantri dalam berbicara di depan khalayak.

Selanjutnya adalah Yasinan, dimana mahasantri berkumpul pada malam Jum’at dan bersama-sama membacakan surat Yasin setelah dzikir sholat. Setiap kegiatan ma’had ini adakalanya diabsen oleh musyrif dan terkadang tidak. Terlepas dari itu semua, kelebihan utama adanya ma’had dalam kampus adalah terjaganya sholat akan kelalaian. Mahasantri sering melakukan sholat berjama’ah di Mesjid Tarbiyah walaupun terkadang mereka harus sholat sendiri di kamar karena hal tertentu.

Di luar kegiatan-kegiatan yang ada di ma’had, saya terkadang merasa jenuh ketika berada di kamar. Namun tak lupa akan tujuan dan niat dahulu bahwa saya berada di sini untuk menuntut ilmu. Dengan begitu saya memaksakan untuk belajar di kamar dan juga kadang bersenda gurau dengan teman-teman dikala rasa jenuh datang. Kegiatan-kegiatan seperti itu diharapkan dapat mencetak kader-kader pemimpin yang intelek dan juga dilatarbelakangi dengan agama yang kuat.

[ Komentar dan Kritik Saya tentang Kegiatan Ma’had Sunan Ampel al-Aly :
            Kegiatan di ma’had Sunan Ampel al-Aly yang berlangsung beberapa bulan yang lalu menurunkan minat mahasantri dikarenakan proses belajar yang tidak efektif dan monoton. Hal ini wajar bagi kita selaku manusia karena rasa bosan kapanpun akan kita rasakan. Namun hal ini bisa dicegah dengan mengubah sistem belajar tersebut dengan yang lebih menarik. Selama kegiatan itu berjalan tidak sedikit yang merasakan kejenuhan. Yang anehnya hingga sekarang semangat untuk belajar itu hanya ada dan dirasakan oleh para musyrifnya saja.

Shobahul Lughoh sebagai salah satu contohnya. Sangat berbeda halnya dengan kegiatan shobahul lughoh di ma’had putri. Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah seorang musyrifah bahwa kegiatan ini hanya dimanfaatkan dengan canda tawa dan bernyanyi sehingga waktu untuk belajar menjadi terkuras di ma’had putra. Sedangkan di ma’had putri lebih difokuskan untuk belajar setiap paginya. Hal ini disebabkan oleh musyrif itu sendiri yang lebih memanjakan mahasantrinya. Menurut saya, menjadi seorang musyrif itu memiliki tanggung jawab yang berat, karena yang mereka hadapi bukanlah siswa yang masih bersifat kekanakkanakan. Tidaklah pantas para musyrif memperlakukan mereka layaknya anak kecil dengan banyaknya permainan dan nyanyi-nyanyian. Hal ini juga diakui oleh beberapa teman saya lainnya.

Di samping itu, sebagai mahasiswa saya juga merasakan beban yang dialami oleh musyrif dalam mengurusi ma’had. Saya menyarankan agar musyrif itu tidak hanya bekerja sendiri, namun juga dibantu dengan beberapa ustadz lainnya. Selama saya berada di ma’had dan memperhatikan bahwasanya musyrif itu seakan-akan merasa enggan mengurusi mahasantri dan juga mahasantri merasa tidak peduli dengan musyrif karena faktor usia, sehingga mereka meremehkan peraturan yang ada. Seharusnya ustadz-ustadz juga berperan aktif dalam mengembangkan kegiatan ma’had ini.

Kegiatan terpenting dari semua kegiatan yang ada di ma’had ini adalah sholat berjama’ah. Tiadalah arti ilmu tanpa diamalkan. Begitu pula mahasantri yang telah mempelajari Al-Quran, ilmu agama dan lainnya namun sholat dilupakan. Masalah yang dihadapi oleh mahasantri sekarang ini adalah malas dalam mengikuti jama’ah sholat di mesjid. Banyak dari mereka yang selama ini mengikuti sholat karena adanya absensi harian. Terbukti bahwa pada hari sabtu dan minggu keadaan di mesjid Tarbiyah tak seramai hari biasanya.


Bahkan yang sangat memprihatinkan, ketika diajak untuk mengikuti jama’ah ke mesjid oleh musyrifnya, mereka malah memanfaatkannya untuk ngopi di kantin. Itulah kebiasaankebiasaan buruk yang terjadi di ma’had putra, sehingga menghambat tujuan dan cita-cita kampus ulul albab ini. 

Aceh dan Tsunami

“Aceh” merupakan sebuah nama provinsi yang berada di Indonesia. Provinsi ini terletak di ujung Barat Indonesia, yang memiliki lebih dari dua puluh kabupaten/kota. Provinsi ini juga sempat menghebohkan dunia di tahun 2004 dengan bencana alam terbesarnya yang kita kenal dengan “tsunami”. Karena bencana itulah masyarakat Aceh hingga sekarang dengan bangga mengatakan ”siapa yang tidak kenal Aceh?”

 Hal itu menunjukkan bahwa Aceh hingga sekarang dikenal oleh dunia dengan Tsunami nya. Telah dibuktikan oleh para perantau Aceh yang berhijrah ke berbagai daerah bahkan ke negara-negara luar Indonesia. Namun dibalik kebanggaan yang dirasakan oleh masyarakat Aceh, ada juga yang merasa malu dengan kejadian bencana alam yang sangat dahsyat itu.

Aceh dikenal dengan Serambi Mekah karena syari’at Islamnya yang berjalan dan ditegaskan oleh pemerintah Aceh itu sendiri. Namun banyak yang berpendapat bahwa sebelum terjadinya Tsunami itu syariat sudah luntur. Ditandai dengan banyaknya terjadi perzinahan di beberapa daerah di Aceh. Kita sebagai umat Islam menyadari bahwa Allah memberikan cobaan kepada sekelompok umat karena Allah sayang kepada mereka. Allah tidak rela jika ada segelintir orang yang mengotori sebuah daerah yang suci akan keislamannya.
Tahun 2004 lalu, tepatnya pada tanggal 26 Desember Aceh mengalami penderitaan yang luar biasa. Gempa dengan kekuatan 8,9 skala richter dan juga gelombang air laut menggulung kota Banda Aceh dan sekitarnya. Gempa dan gelombang besar ini telah merobohkan ratusan bangunan dan menewaskan lebih kurang 200.000 jiwa pada saat itu. Bencana dahsyat tersebut membuat dunia menangis dan merasa prihatin dengan kota Serambi Mekah ini sehingga banyak relawan dari seluruh penjuru dunia yang diutus untuk memberikan bantuan kepada masyarakatnya.
Namun sayangnya, dengan didatangkan relawan dari luar membawa dampak negatif bagi masyarakat Aceh ketika itu. Mereka tidak hanya memberikan bantuan melainkan juga ada unsur politik yang dilakukan terhadap masyarakat Aceh yang kita kenal dengan kristenisasi. Di antara korban Tsunami Aceh pada ketika itu dengan terpaksa menerima ajakan mereka karena pada dasarnya mereka sudah tidak memiliki apapun sebagai bekal hidup mereka. Tetapi ada juga yang tetap mempertahankan akidah dan keimanan mereka sebagai umat Islam. Demikianlah sekilas pembahasan tentang Aceh dan Tsunami.