BREAKING NEWS
latest

Advertisement

Terpaksa

Tatkala masa mendesak..
Disitu terkadang hati terpaksa..
Tatkala daun sudah tua layu..
Terpaksa mengundurkan diri kala hujan turun..
Kenapa harus si 'paksa' yang mengawali?
Tiada kah kesadaran tumbuh dalak diri??
Karena si 'paksa' belum tentu benar..
Si 'paksa' harus diuji..
Guru seorang yang pintar memaksa murid..
Mereka tunduk dan patuh karena kebenaran..
Paksaan..
Sungguh memaksa..
Semua harus diawali dengan paksaan..
Ternyata si 'paksa' adakalanya benar..
Jangan memandang penampilan si 'paksa'..
Lihatlah perbuatan dan hasilnya.. ^_^

Bolehkah Percaya dengan Aplikasi Weather?

"Apakah kamu lebih memilih musuh karena ia pintar daripada teman tapi bodoh?"


 Kira-kira seperti itulah bayangan kita hidup di zaman modern ini.
Kenapa saya katakan demikian?
Kembali mengingat apa yang telah saya perbincangkan dengan salah seorang senior saya yang mana ketika itu cuaca di daerah tempat kami tinggal memang terus menerus hujan. Padahal musim dingin sudah berlalu dan sedang beralih ke musim semi yang akan diakhiri dengan musim panas.

Tapi di saat seperti ini malah sama seperti yang saya rasakan saat di Indonesia ketika musim hujan dulu.

Nah, ketika itu senior saya Rifqi Maula, sebut saja bg Rifqy sedang melihat perkiraan cuaca di aplikasi weather gadgetnya.
Beliau mengatakan bahwa beberapa hari ke depan memang akan terus turun hujan seperti apa yang telah beliau lihat di aplikasi itu.
Ketika itu juga muncul pertanyaan bagi saya, apa hukumnya kita berpedoman dengan perkiraan cuaca yang seperti itu?
Bukankah sama saja seperti kita percaya kepada takdir yang ditentukan oleh selain Allah?

(entah mengapa sepintas saya terpikir akan hal itu dan langsung terucap sehingga beliau sedikit tertawa mendengarnya :D)
Lalu tidak lama setelah itu beliau menjelaskan bahwasanya seorang filosof islam Al-Ghazali dalam pengantar kitabnya "Tahaffut al-Falasifah" telah sedikit menyinggung tentang gerhana dan seperti apa yang telah diungkapkan banyak peneliti di dunia.
Namun dalam hal ini yang saya pahami dan sangat menarik bagi saya adalah pertanyaan beliau yaitu : "kita lebih memilih siapa ; musuh yang pintar atau teman sendiri karena bodoh??"
Sama seperti : "kita lebih memilih mana ; peneliti yahudi yang telah menemukan banyak temuan dan memang sesuai dengan realita Al-Quran atau orang islam yang tidak menemukan apa-apa? Meskipun tidak selamanya temuan mereka benar.
Pikiran saya mulai mencerna dan ingin tau apa yang beliau maksudkan.
Ternyata itu semua sesuai dengan apa yang kita alami sekarang.
Banyak ilmuan-ilmuan yang meneliti seluruh apa yang ada di bumi ini dan kebanyakan mereka adalah non-muslim.
Di dalam Al-quran juga Allah memerintahkan kita untuk mencari ilmu, untuk terus berfikir tentang apa yang telah diciptakannya, karena di situlah kita bisa melihat tanda-tanda kekuasaan Allah.
Dalam surat Ali 'Imran ayat 190 Allah SWT berfirman :
(إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ)
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal."
Namun, kenyataan yang bisa kita lihat saat ini hanya sedikit umat Islam yang mengamalkan ayat-ayat suci Allah ini, kebanyakan mereka hanya membaca dan menghafalnya tanpa meneliti dan menemukan teka-teki di balik kandungan Al-Quran tersebut.
Hampir semua teknologi-teknologi yang ada sekarang adalah hasil cipta orang kafir.
Nah, kembali kepada pertanyaan yang menggugah tadi.
Secara logika kita tidak boleh berkhianat, dalam artian sebodoh-bodoh apapun teman pasti kita lebih memilihnya daripada musuh meskipun mereka pintar.
Dalam persoalan ini, orang kafir memang sudah jelas sebagai musuh islam.
Namun apakah kita boleh menggunakan alat-alat teknologi hasil penelitian mereka?
Dan bahkan ada diantara mereka yang telah meneliti apa yang terkandung dalam Al-Quran?!
Jawabannya jelas boleh, asalkan kita tidak meninggalkan agama Allah karena mengagumi mereka.
Malah seharusnya dengan menggunakan hasil temuan mereka menjadikan pikiran kita lebih terbuka akan luasnya kekuasaan Allah SWT, dan menambah iman kita kepadaNya.
Lebih baik lagi karena melihat penelitian-penilitian mereka, kita menjadi tergugah untuk meneliti juga apa yang ada dalam Al-Quran sehingga kita bisa mengagumi kekuasaan Allah sebagai Tuhan agama kita.
Nah, oleh karena itu, terkait kepercayaan kita akan perkiraan cuaca di gadget tersebut yang sebagai teknologi canggih saat ini bisa saja hal itu benar atau sebaliknya.
Pada dasarnya, kita boleh saja percaya ataupun tidak dengan hasil temuan mereka, karena mereka telah membuktikannya sendiri dengan penelitian, asalkan tidak menghilangkan kepercayaan kita bahwasanya Allah SWT yang telah menjadikan semua itu.
Berbeda halnya dengan ramalan-ramalan yang dilakukan oleh mereka yang meramalkan bintang dan takdir kehidupan seseorang, itu telah dilarang dalam agama islam dan temasuk dalam golongan syirik kecil.
Wallahu a'lam bis shawab~


Dinamika Islamophobia Lintas Sejarah (Telaah Sikap Terhadap Penistaan Nabi)

          Istilah 'tourist is terrorist' telah menyebar di kalangan Eropa sebab munculnya islamophobia yang terjadi di negaranya akhir-akhir ini. Namun apa sebenarnya yang dimaksud dengan islamophobia?

Arti Islamophobia
           Menurut sejarah, kata phobia berasal dari Bahasa Yunani, berarti: takut. Yaitu suatu ketakutan yang amat sangat terhadap sesuatu. Phobia adalah penyakit mental, namun si penderita tidak disebut gila, akan tetapi hanya seperti penyakit traumatis saja.

            Selain itu, banyak istilah lain yang dinisbatkan kepada kata phobia, sebagai contoh :
              - acrophobia: takut ketinggian
              - autophobia: takut sendirian
              - androphobia: takut laki-laki  
              - venustraphobia: takut wanita cantik
              - garnophobia: takut kawin, dll.

          Istilah islamophobia sendiri sudah digunakan sejak tahun 1980-an. Namun mulai didefiniskan pada 1997 sebagai rasa takut dan benci terhadap Islam lalu membawa kepada takut dan tidak suka kepada orang Islam, juga berdampak kepada mendiskriminasikan orang Islam dengan mengasingkan mereka dari kegiatan ekonomi, sosial dan kehidupan masyarakat. Kemudian istilah ini menjadi popular setelah adanya serangan gedung WTC di Amerika Serikat pada 11 September 2001.

          Namun dalam riwayat lain, dikatakan bahwa kemunculan istilah islamophobia diawali ketika mantan wakil Presiden era Bus, Jr–Dick Cheney dikenal memiliki fobia terhadap Islam sehingga jurnalis barat membuat istilah Islamophobia untuk menggambarkan kondisi orang-orang seperti Cheney.

        Dilihat dari sejarahnya, pasca Perang Dunia II yang telah meluluh lantakkan sebagian besar negara-negara di Eropa memaksa bangsa-bangsa di Eropa mengimpor para pekerja dari luar untuk membangun kembali negara mereka yang telah hancur. Sebagian besar negara-negara di Eropa (khususnya negara Eropa Barat) memasok para pekerja dari negara-negara berpenduduk mayoritas muslim, seperti: Aljazair, Maroko, India, dan Turki. Para pekerja asing ini semakin hari semakin berlipat ganda jumlahnya, bahkan banyak di antara mereka yang berkeluarga dan berketurunan di Eropa lalu menjadi muslim. Keberadaan para pekerja asing ini lama-kelamaan mengalami beberapa kendala sosial terkait dengan kebiasaan dan kebudayaan masyarakat pribumi Eropa. Tidak sedikit yang berselisih hingga menyebabkan konflik di masyarakat yang berujung pada kerusuhan dan kekerasan. Kejadian-kejadian seperti ini memupuk stigma-stigma negatif terhadap Islam yang berujung kepada ketakutan terhadap Islam atau yang lebih dikenal dengan istilah Islamophobia. Diperkuat dengan kejadian-kejadian teror yang menyita perhatian dunia dan sebagian besar dilakukan oleh-oleh kelompok Islam radikal seperti: tragedi WTC di Amerika, bom bunuh diri di Spanyol, pembunuhan terhadap sutradara Theo Van Gogh di Belanda oleh seorang muslim, dan yang sedang trending topic ialah penembakan kantor majalah Perancis, Charlie Hebdo.

             Adapun dampak islamophobia yang terjadi di Eropa yaitu sebagai berikut :
  1. Pelarangan pemakaian burkak (cadar) bagi muslimah Perancis dan Belanda dengan alasan dapat menghambat komunikasi antara murid dan guru sebagai salah satu esensi pendidikan atau sesama murid, termasuk juga menyulitkan identifikasi siswa ketika ujian.
  2. Diskriminasi terhadap pelaksaan ibadah umat Muslim.
  3. Pemeriksaan ekstra ketat di setiap imigrasi transportasi darat, laut, dan udara terhadap pendatang muslim atau mereka yang berasal dari negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.
         Lalu mengapa Islam sebagai agama yang rahmatan lil'alamin ditakuti bahkan dibenci oleh sebagian orang di belahan bumi?

       Yang patut diketahui adalah bahwa Yahudi, Nasrani dan musuh-musuh Islam lain sering mempropagandakan bahwa agama Muhammad adalah agama yang penuh dengan keburukan, kebencian, permusuhan, dan peperangan. Propaganda seperti itu kian semakin terstruktur dan sistematis hingga pada abad ke-19 M disusunlah sebuah konspirasi yang kemudian dikenal dengan Protocol of Zion dan bertujuan ingin mewujudkan negara Yahudi Raya (Zionisme).

           Dalam sebuah 'Konferensi al-Quds', Samuel Zwemmer mengatakan: “Sebenarnya tugas engkau bukanlah mengeluarkan orang-orang islam dari agamanya menjadi pemeluk agamamu, akan tetapi menjauhkan mereka dari agamanya (Al-Qur’an dan Sunnah) sehingga menjadi orang-orang yang putus hubungan dengan Tuhannya dan sesamanya (saling bermusuhan) menjadi terpecah-belah dan jauh dari persatuan.”


Islamophobia Pada Masa Rasulullah ﷺ
          Pada masa silam, perjalanan dakwah Rasulullah SAW mendapatkan respon negatif dari kaum kafir Quraisy berupa hinaan, ancaman hingga kekerasan. Sebagaimana mereka menghina bahwa Nabi Muhammad adalah orang gila dan tukang sihir seperti tersebut dalam Q.S. Ad-Dzaariyat: 52, bahkan beliau dihina sebagai dukun seperti tercantum dalam Q.S. Al-Haaqah: 42. Tidak hanya itu, perjalanan nya ke Thaif mendapatkan lemparan batu, bahkan mendapat ancaman pembunuhan. Perlakuan kejam yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy pun ikut menimpa para Sahabat dan keluarga Rasulullah.

         Melihat hal itu, jelaslah bahwa dampak islamophobia yang terjadi di Eropa serupa dengan apa yang terjadi pada masa Rasul, meski sebab munculnya berbeda. Kebencian mereka tidak lain disebabkan karena merasa takut akan kehilangan agama nenek moyang mereka, sehingga muncul lah segala macam bentuk penghinaan dan pelecehan kepada Rasul dengan tujuan agar Beliau menghentikan dakwahnya.

Sikap Kita Sebagai Umat Islam
        Menyikapi isu islamophobia, kiranya solusi yang paling baik adalah menanamkan terlebih dahulu nilai-nilai ruh Islam secara sempurna dalam diri sendiri dan selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermsyarakat. Tentunya, kita tidak perlu membalas islamofobia yang ada di Barat dengan fobia kepada Barat, karena kebencian orang-orang kafir terhadap umat Muslim sudah mengakar dalam hati mereka, sebagaimana terkandung dalam Q.S. Al Baqarah: 120 
(ولن ترضى عنك اليهود ولا النصارى حتى تتبع ملتهم).

          Betapa banyak hinaan dan cacian yang dialami Rasulullah SAW. sampai suatu ketika, Aisyah r.a bertanya kepada Rasul: “Wahai Rasulullah, pernahkah engkau mengalami hari yang lebih buruk dari perang Uhud?" Rasulullah pun menjawab: "ya..!" seraya mengenang peristiwa di Thaif tatkala tiga pemuka Thaif yang didatangi Rasul dan diajak masuk Islam namun mereka bukan saja menolak, bahkan mendengar Rasul pun merasa enggan. Hal ini justru bertentangan dengan tata krama penduduk Arab dalam menghormati tamu. Mereka dengan tegas menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Rasul. Kemudian ketika tak ada lagi yang bisa diharapkan dari penduduk Thaif, Rasul pun beranjak pulang. Lalu dalam perjalanan pulang, Rasul dibuntuti para pemuda Thaif sambil mengganggu, mengejek, serta melempari Rasul dengan batu, sehingga kedua sandal Rasul pun penuh cucuran darah.

        Kemudian Rasul mengadu kepada Allah SWT hingga diutusnya malaikat yang mengurusi gunung untuk dibenturkan kepada mereka, hanya saja Rasul melarangnya dengan jawaban: “Aku hanya berharap kepada Allah SWT, jika mereka tidak menjadi muslim, semoga pada suatu saat nanti anak-anak mereka akan menjadi orang-orang yang menyembah dan beribadah kepada-Nya.”

         Berkaitan dengan islamophobia, hendaknya emosi umat Muslim tidak terpancing setelah ditimpa ujian dan cobaan berupa cacian dan makian yang dilontarkan, karena itulah misi kaum zionis yaitu dengan membuat murka umat Islam hingga membalas mereka dengan radikal.

          Selain itu, kita dapat menyuarakan keadaan tersebut kepada organisasi-organisasi internasional, seperti: organisasi Liga Amerika Arab, Organization of Islam Conference, UNESCO, PBB, dll untuk mengecam hal serupa terulang kembali. Wallahu a'lam bisshawab.



Materi ini disampaikan dalam diskusi wilayah di rumah mahasiswa Hay Inarah, Ain Chock, Casablanca, Maroko pada 17 Maret 2015.

Mukjizat Nabi Muhammad (Bahasa Aceh)

                              Keterangan: Foto diatas adalah tradisi Kenduri Maulid di Aceh


Na saboh cerita tentang sahabat nabi yg watee nyan geu neuk peugeot syukuran (dalam bahasa geutanyo lagee kenduri) tapi gobnyan ureung gasien dan cuma na dua boh ruti sajan geuh, jadi geujak bak Rasul gepeugah : "Ya Rasul, rencana ulon tuan singoh na peuget syukuran bacut di rumoh, jadi lon jak keuno bak droneuh dengan maksud jak undang droneuh, lon hawaa that that peuget syukuran nyoe ngen droneuh."

Jadi beudoh teuk Rasul geu yak hoi ureung-ureung yang na di lua.
"Hai awak droneuh mandum, singoh na syukuran di rumoh si fulan nyo, neu jak mandum beh!"

Geu deungo le sahabat nyo buno meu tekeujot teuk gobnyan, teu duek teu iem hana haba, maksud gobyan geu yak undang Rasul mantoeng pajoh ruti dua ngen gobnyan, sebab hana makanan laen.

"Ka paloe teuh, kiban cara nyo, ruti cuma dua boh tapi rame ureung geu hoi le nabi, meunyo lon hana pajoh hana masalah, tapi saboh ruti peu seb keu mandum ureung yang that rame nyan?!"

Geu pandang le Rasul pejeut sahabat nyo gelisah, geu tanyong: "Pejeut gata ya fulan?"

Geu jaweub le sahabat: "Ulon tuan meu pikiran ya Rasul, maksud ulon tuan cuma neuk peuget syukuran ngon droneuh mantong sabab lon pih cuma na dua boh ruti sagai, tapi ka neu hoi yg laen lon mumang hana pat mita makanan laen, takot han seb saboh ruti nyan (geu kliek sahabat)."

Singoh uroe acara geu cok teuk dua boh ruti nyan lee Rasulullah geu boh lam ayan kemudian geu tob ngen ija. Geu jak hoi lee Rasul lhee droe ureung yg na di lua pajoh ruti nyan, leuh nyan geu hoi lom lhee droe ureung teuk yg laen sampoe abeh mandum ureung..

Subhanallah, dua boh ruti nyan seb keu mandum ureung yang jak syukuran nyan, sahabat pih senang hatee geuh karena nyan.

Nyo merupakan saboh cerita mukjizat nabi yang na dikisahkan dalam kitab "Asy-syifa" yg ji tuleh le ulama Maroko, Qadhi 'iyadh (hal.190).

Dari cerita nyo jeut tacok kesimpulan bahwa rezeki nyan mandum dari Allah, pasti na cara Allah geu bri rezeki keu hamba geuh. Jadi meunyo na hawa ta peuget kenduri bek yoo han seb makanan dan laen-laen, insya Allah seb ubee na ramee ureung. Meunyo niet teuh get insya Allah buet pih lancar.
Wallahu a'lam bis shawab.