BREAKING NEWS
latest

Advertisement

KENAPA Maroko Memilih Warsy ?

Para ulama telah bersepakat bahwa Al-Quran telah tersebar sampai ke tangan kita sekarang melalui jalan yang mutawatir dengan riwayat yang sangat banyak bersambung sanadnya hingga ke Rasulullah SAW. Kemudian Ulama mengistilahkan periwayatan Al-Quran ini dengan Ilmu Qiraat. Singkatnya, karena versi bacaan Al-Quran yang begitu banyak hingga muncul banyak perselisihan bahkan saling menyalahkan antar satu sama lain, maka pada sekitar pertengahan abad ke-2 seorang ulama ahli Qiraat  -Ibnu Mujahid (w.324H)- melakukan kodifikasi (standarisasi) dalam kitabnya “as-sab’ah” menjadi tujuh qiraat macam saja. Beliau mensyaratkan tiga parameter untuk qiraat yang

Satu Tahun Yang Perih

Seiring jarum jam berdetak..
Tak..tik..tak..tik..
Seiring langkah berderu..
Sepi menggugat syahdu..
Lambaian tanganmu menuai rindu..
Satu tahun sudah berlalu..
Hari demi hari ku tempuh..

Tanpa ragamu menghalau bayangan..
Mata terbuka dan hati terpecah..
Teringat langkah indahmu menghampiri..
Pesona kecantikan yang terpancar dari raut indah wajahmu..
Sedih..
Galau..
Gelisah..
Terbalut menjadi satu..
Pesona cantik dan taqwa..
Perih yang ku rasa
Saat ku ingat raga kita datang dan pergi mengukir cinta..
Suara mu lembut..
Langkahmu gemulai..
Kata-katamu menyejukkan hati..
akankah dia akan datang kembali??
Waktu pasti tau..
Satu tahun adalah waktu yang singkat..
Tapi begitu lama bagiku tanpa kehadiranmu..
Ku ingat tangisan syahdu terbalut malu..
Oh kasihku..
Kenapa kau bohong akan sakitnya kepergianku??
Tangisan yang terpendam di balik matamu menghalangku pergi..
Kenapa kau diam saat itu??
Perpisahan..
Sungguh perpisahan terasa menyayat hati..
Cinta tulusmu yang menjadi pelaku..
Ia telah menghasut air matamu sembunyi di balik pintu..
Engkau melambaikan tangan dari jauh..
Tanpa kata-kata dan salam perpisahan..
Isyarat berat kau lepaskanku..
Bisikan hatimu berkata 'aku pergi untuk kembali'
Satu tahun yang lalu..
Satu tahun yang lalu..

O.. Te We Amsterdam

 Semoga dimudahkan Segala urusannya sahabat Azhari Mulyana dan temen-temen yg lain bisa menyusul juga insya Allah, Muhammad Fahruddin Al Mustofa ada rencana mau ke Turki, Fuad Casa ada rencana ke Yaman bang wan Afifuddin Azmi ada plan ke England hehe.”
Rasa haru, bahagia dan sedih mengelabui hatiku saat itu. Peluang yang mereka impikan tidak seberuntung aku yang mendaptkan. Doa mereka mengiringi setiap langkahku. Teringat akan pepatah berkata gantunglah impianmu setinggi langit. Terkadang kalimat ini bisa menjadi kenyataan, terkadang juga sebaliknya. Semua ini berawal dari sebuah harapan kecil.
15 Juni 2015 lalu, tepatnya pukul 00.00 waktu Maroko aku mempersiapkan segala perlengkapan yang aku butuhkan selama dua bulan penuh di Eropa nanti, baik itu baju, celana, sepatu, dan lain-lain. Oh ya Al-Quran juga pastinya. Mungkin orang lain menuduh aku ini ceroboh dan terlalu santai. Tapi tidak menurutku. Mungkin karena kebiasaan yah makanya aku tidak terlalu sesibuk orang lain yang ingin bepergian. Orang lain mungkin tidak percaya, tapi inilah diriku sejak kelas 6 SD dulu aku sudah sering bepergian baik itu menginap atau tidak, sehari, tiga hari, seminggu bahkan sebulan. Jadi selama lebih kurang 8 tahun belakangan ini yang namanya packing tidak asing lagi di telingaku. So, aku hanya butuh waktu enam saja untuk packing jika memang itu untuk keperluan berhari-hari.
Oh ya, sedikit flash back, sehari sebelum aku dan kang Mamah berangkat ke Eropa, kami sempat singgah ke Rabat (ibukota Maroko). Ketika itu sebut saja pak Bowo salah seorang karyawan KBRI yang juga sesepuh PCINU Maroko dan putra sulungnya kebetulan sedang ulang tahun. Jadi beliau berhajat untuk mengadakan tasyakuran ulang tahunnya sekaligus dengan walimatus safar keberangkatan kami sebagai utusan PCINU Maroko. Mungkin tidak bisa kusebutkan satu per satu siapa saja yang ikut hadir dalam jamuan tersebut, tapi aku masih bisa membayangkan keseluruhan acara itu. Pastinya temen-temen PCINU hadir ketika itu khususnya yang berdomisili di Rabat karena yang lain masih mengikuti ujian akhir. Tapi ada juga beberapa yang ikut hadir meskipun jauh dari Rabat demi menyukseskan acara ini. Biasa lah, ga ada loh ga rame hahaha.
Tak kalah meriahnya acara ini disambut langsung oleh pak Dubes Maroko yaitu bapak Endang Syamsuri beserta Bu Ella Syamsuri serta asisten pribadinya. Terus acaranya ngapain yah? Haha. Biasalah, tasyakuran atau bancaan menurut versi Jawa itu artinya makan-makan. Ada satu lagi istilah rujakan yaitu ngumpul-ngumpul bareng juga hampir sama dengan tasyakuran tapi bukan makan nasi, melainkan rujak buah-buahan dengan bumbu kacangnya yang pedas. *sekilas pengalaman pribadi di Malang :D. Sedangkan di daerah asalku lahir Aceh acara seperti tasyakuran ini dikenal dengan kenduri.
Nah, acara walimatus safar ini dirangkai sedemikian rupa setengah resmi yaitu adanya pembawa acara, kemudian diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh aku sendiri, kemudian dilanjutkan dengan kata-kata walimah yang diwakili oleh kang Mamah kerabat saya yang akan ke Eropa. Tak lupa nasehat-nasehat yang disampaikan oleh pak Dubes, lalu ditutup dengan makan-makan. Kebetulan mbak Nur istrinya pak Bowo sudah mempersiapkan semua makanannya khusus untuk acara hari itu. Keluarga beliau memang senang ngumpul-ngumpul bareng jadi beliau sudah biasa mempersiapkan acara seperti itu. Doa-doa yang dipimpin Ust. Alfian Iqbal Zahasfan ketika itu masih meraung-raung di telingaku. Diantaranya keberkahan usia yang punya hajat juga doa keselamatan dan kelancaran dakwah kami ke Eropa. Doa-doa mereka orang sholeh inilah yang mengantarkan kami sampai ke Amsterdam, Belanda untuk ekspansi Islam ahlussunnah non wahabi beberapa bulan yang lalu :D.
Saat itu kang Mamah yang tinggal di Marrakesh sudah packing semua barang-barangnya yang akan dibawa. Tapi aku masih belum terpikir sedikitpun, padahal besok pagi aku berangkat, haha.
“Ya Allah, kamu santai banget belum siapin apa-apa.”
“Jujur, aku orang yang paling santai soal packing-packing barang, itupun udah telat banget, tapi ternyata ada yang lebih santai dari aku.” tegur kang Mamah.
Mulai saat itu aku terpancing gelisah karena teguran itu haha. Maklum lah, aku orang yang terlalu patuh dengan teguran. Tanpa pikir panjang malam semakin gelap aku langsung bertekad terjun ke Casablanca tempat aku tinggal dengan bis kota. Jarak antar ibukota dengan Casa sekitar satu jam setengah. Dan beruntung jam sebelas malam itu aku bisa langsung naik bis terakhir meskipun telat tapi alhamdulillah yang penting sampai.
Saat tiba di rumah pukul 00.00 GMT malam itu aku langsung bergegas mengumpulkan barang-barang yang akan ku bawa. Sempat bingung berapa baju yang akan aku bawa? Lagi-lagi pikiran itu muncul disaat aku sedang packing. Mungkin aku membawa baju lebih banyak buat persiapan dua bulan. Sekitar tiga jam setelah mengumpulkan baju-baju, celana, juga sempat menyetrika beberapa pakaian yang habis aku cuci, lalu aku menyusunnya dengan rapi dalam sebuah koper sedang sederhana tapi kuat loh. Ya itu karena pilihan bunda, pasti pilihan terbaik hehe. Koper itu pertama sekali aku gunakan ketika hendak kuliah ke Malang, tak disangka ia jadi teman setiaku hingga ke Maroko bahkan ke Eropa.
Selesai sudah waktu lima jam buat packing terus aku sholat subuh dan kemudian tumbang di atas kasur. Tak lupa aku menyetel jam alarm untuk membangunkanku. Wah, nikmatnya tidur setelah beraktifitas ya seperti ini. Penasaran guys? Coba aja sendiri haha. Biasanya, aku tidak bisa tidur semalaman jika hendak bepergian, terlalu banyak yang aku pikirkan dan bayangkan, terlebih tempat itu yang belum pernah aku singgahi. Namun kali ini berbeda, persiapan dan istirahat yang terasa kurang cukup untukku hingga membuat diriku seakan remuk dan mata ingin memejam. Mungkin karena bayangan-bayangan eropa itu telah bosan menari-nari dipikiranku jadi sudah aku anggap biasa haha. Ya seperti itulah perasaan seorang anak desa Sungai Pauh asal Aceh ini yang tumbuh dari keluarga sederhana.
Tepat pukul 08.00 pagi aku terbangun karena tidak sanggup mendengar jeritan alarm di telingaku. Mata terbuka pikiran sadar dan jantung berdetak kencang. Aku langsung bangun dan mandi. Lagi-lagi, yang ada di pikiranku hanyalah bayang-bayang Eropa. Begitu gilanya pikiran dan perasaanku saat itu bahkan ketika mandi aku memandangi seluruh isi kamar mandi di rumahku dan berniat membedakannya dengan di Eropa haha. Mungkin ini hal biasa bagi yang pernah mengalaminya, tapi hal pertama yang aku alami, karena aku belum pernah bepergian sejauh dan seindah ini. Belum berangkat menuju Eropa saja diriku sudah merasa seperti di Eropa, sangking bahagianya. Alhamdulillah ya Allah, aku telah menjaga ayat-ayatMu sehingga Engkau memberikan kenikmatan ini di luar kemampuanku.
“Bismillahirrahmanirrahim.”
“Ku langkahkan kaki ini seraya memohon kepadaMu ya Rabb, berilah perlindunganmu untukku menempuh perjalanan ini. Aku berangkat karenaMu, atas izinMu dan untukMu ya Allah. Berilah pertolongan kepadaku dalam mengemban amanahMu yang mulia ini. Sungguh aku sangat hina di hadapanMu, aku tidak mampu melaksanakan perintahMu ini karena aku belum pantas. Tapi mereka mempercayakan amanah ini untukku, berilah kemampuan untukku agar bisa bertanggung jawab dalam menyebarkan syari’atMu ini.” ucap hatiku saat hendak berangkat menuju bandara Muhammad V, Casablanca.
Temen-temen mengantarkanku hingga ke bandara saat itu. Ya, teman yang telah setahun setia tinggal bersamaku. Rawut wajah mereka penuh harapan dan do’a agar bisa menyusulku. Tiada kata yang bisa kuucapkan melainkan doa yang keluar dari bibirku agar mereka juga bisa menyusulku suatu hari nanti. Kebanggaan mereka terhadapku itu tampak saat kesetiaan mereka hingga melambaikan tangan terakhir saat aku dan kang Mamah akan menuju ruang pemeriksaan bandara. Setelah itu mulailah mereka satu persatu mengupdate status di media sosial berisi doa untukku dan harapan mereka agar bisa menyusul.
Uniknya, sebelum itu Fahruddin salah satu temanku sempat menitipkan sesuatu yang sangat berharga sebelum aku menuju bandara. Pastinya sesuatu yang sangat berharga baginya. Dengan tenang ia berkata :
“Azhari, ini ada sesuatu tolong dibawa ya, nanti sampek ke Belanda tolong tarok di tempat yang kira-kira menurut kamu paling indah. Kalo bisa disembunyikan ya biar ngga hilang, saya cuma berharap suatu saat nanti saya bisa ambil lagi barang ini di tempat itu. Sebelumnya terima kasih banget ya Azhari. Doakan saya juga bisa segera menyusul.”
Masya Allah, ketika itu sekejap hatiku tersentuh melihatnya yang begitu menginginkan untuk pergi ke Eropa juga sama sepertiku. Fahruddin ialah salah satu temanku yang sangat ambisius ingin jalan-jalan ke Eropa. Sangking ambisiusnya ia pernah mengajak aku dan teman-teman lain untuk iuran per bulan menyisakan uang jajan agar kami bisa sama-sama liburan ke Eropa minimal ke Turki di akhir tahun 2015.
Siapa yang tidak mengimpi-impikan bisa jalan-jalan ke luar negeri?! Jangankan ke Eropa yang begitu indah, ke Malaysia sebagai tetangga kita pun rasa bahagia itu akan muncul, apalagi bisa menjelajahi beberapa negara lainnya seperti Eropa?!
Sembari mengambil barang itu, “Insya Allah din, aku liat dulu kira-kira di mana nanti bisa aku tarok dan aman. Sip, semoga ada kesempatan dan bisa nyusul amin.” jawabku.
~Bismillah...
150615HV575012'05CMN`AMS
~
            Sesaat sebelum terbang, aku sempat update status di facebook. Maklumlah anak zaman sekarang ada sesuatu pastinya ngadu ke facebook haha. Gapapa deh, karena jarang diupdate, ya ga masalah kan sesekali bikin pusing yang baca dengan kode-kode seperti itu. Aku pecahkan di sini yah kodenya :D. 150615 itu artinya tanggal keberangkatanku yakni 15 Juni 2015 lalu, HV5750 itu  adalah nomor flight (penerbangan), kebetulan ketika itu kami naik pesawat transavia, pesawat kecil dan murah. Seingat aku sih kita dibelikan tiket PP (pulang-pergi) seharga €300 (tiga ratus euro) atau sekitar 4,5 juta. Sedangkan 12`05 adalah waktu keberangkatan yakni pukul 12.05 siang, CMN itu Casablanca dan AMS adalah Amsterdam, karena kami berangkat via bandara Muhammad V Casablanca menuju bandara Schipol, Amsterdam.
Kemudian setelah masuk ruang check in dan urusan bagasi telah selesai semua aku dan kang Mamah terus berjalan menuju ruang tunggu. Di ruang pemeriksaan terakhir tiba-tiba seorang satpam Maroko bertanya dengan Bahasa Prancis :
“Bonjour Monsieur ! Puis-je savoir, combien vous apporter de l’argent?” tanya si satpam.
Bingung yah? Haha. Aku juga masih gagal paham dengan bahasa resmi kedua Maroko ini :D. Soalnya aku baru tau tentang hitung-hitung angka, mengenal huruf abjad dan beberapa vocab sayur-sayuran dan buah-buahan yang aku pelajari di ekstrakurikuler kampus haha. Maklum masih bingung ketika ada yang bertanya dengan bahasa ini. Melihat kami saling memandang satu sama lain mengisyaratkan ketidakpahaman lalu si satpam menjelaskan dengan bahasa isyarat dan pastinya satu kata yang ia tau dalam bahasa Inggris yaitu money..money..
Agar tidak ketinggalan pesawat karena sikap isyarat aneh si satpam satu ini akhirnya kami mengaku bisa bahasa Arab dan bertanya apa yang ia maksudkan. Terkadang di satu sisi kami sering ngerjain orang Maroko yang menganggap asing kami seperti itu karena menganggap tidak bisa berbahasa Arab. Haha.
Jadi ketika itu aku telah menghabiskan semua uang dirham yang aku punya karena tau bahwa kegiatan ini full dibiayai oleh PPME (Persatuan Pemuda Muslim Eropa) Al-Ikhlas Amsterdam yang merekrut kami untuk bertugas di sana selama Ramadhan. Terakhir aku menggunakan uang dirham ketika membayar ongkos taksi menuju ke bandara tadi. Dan ternyata nasib yang sama terjadi pada kang Mamah. Lantas kami terdiam sejenak ketika satpam itu menanyakan tentang money.
(Pengalaman adalah guru yang terbaik). Mungkin kata-kata ini yang cocok jadi pelajaran untuk kami tentunya. Aku hanya terus berpikir apa tujuannya menanyakan jumlah uang yang kami bawa. Tidak berpikir panjang kami terlanjur jujur dengan apa yang ada bahwa kami tidak memiliki uang sepeser pun.
Dengan heran si satpam Maroko keturunan Spanyol ini terus memaksa kami untuk menjawab dengan jujur. Tapi apalah daya kami memang tidak membawa sedikit pun uang ketika itu. Aku ingat dia menyebutkan empat mata uang (euro, dollar, poundsterling, dirham)  tapi kami malah tetap geleng-geleng kepala menandakan nihil.
(Ini bocah mau ke Eropa kok ga bawa uang ya?! Mau ngemis di sana??!) Mungkin seperti itulah firasat si satpam untuk kami hahaha. Setelah letih bertanya dan terus memaksa akhirnya kami diloloskan menuju ruang tunggu untuk masuk ke cabin pesawat.
Setelah mencari tau dan bertanya-tanya ke beberapa teman yang sudah berpengalaman menjelajah dengan kapal terbang ternyata tujuan si satpam hanyalah memeriksa para penumpang pesawat agar tidak membawa uang nominal yang berlebihan. Aku tidak begitu paham peraturan penerbangan tentang hal itu, akan tetapi memang ada batasan tertentu kepada setiap penumpang agar tidak membawa uang nominal dengan jumlah yang melebihi ketentuan yang telah ditetapkan.

Lirik Qasidah "Qamarun" oleh Mustafa 'Atef



وأجملُ منك لم تراه قَطُّ عَين
وأطيبُ منك لم تَلِدِ النساءُ
خُلِقتَ مُبَرَّءاً مِن كُلِّ عَيبٍ
كأنك قد خُلِقتَ كما تشاءُ
قمرٌ .. قمرٌ .. قمرٌ سِيدنا النبي .. قمرٌ
وَجَمِيل .. وجميل .. وجميل سيدنا النبي .. وجميل
قمر .. قمر .. قمر سيدنا النبي .. قمر
وجميل .. وجميل .. وجميل سيدنا النبي .. وجميل

***

كَحِيل الطرف حبيبي لو تراه
الله .. الله
ضحوك السن للعاشق رماه
الله .. الله
كَحِيل الطرف حبيبي لو تراه
الله .. الله
ضحوك السن للعاشق رماه
الله .. الله
بَهَيُّ الطَّلعَ فالمَولَى اصطفاه
بَهَيُّ الطَّلعَ فالمَولَى اصطفاه
بَهَيُّ الطَّلعَ فالمَولَى اصطفاه
بَهَيُّ الطَّلعَ فالمَولَى اصطفاه
حَبِيبُ اللهِ يَا خَيرَ البَرَا
يااااا قمرٌ
قمرٌ .. قمرٌ .. قمرٌ سِيدنا النبي .. قمرٌ
وجميل .. وجميل .. وجميل سيدنا النبي .. وجميل

***

وكَفُّ المصطفى كالوَردِ نادِي
الله .. الله
وعِطرُها يَبقَى إذَا مَسَّت أيادِي
الله .. الله
وكَفُّ المصطفى كالوَردِ نادِي
الله .. الله
وعِطرُها يَبقَى إذَا مَسَّت أيادِي
الله .. الله
Hoo..
وَعَمَّ نَاوَلُهَا كُلَّ العِبَادِي
وَعَمَّ نَاوَلُهَا كُلَّ العِبَادِي
وَعَمَّ نَاوَلُهَا كُلَّ العِبَادِي
حَبِيبُ اللهِ يَا خَيرَ البَرَا
يااااا قمرٌ
قمرٌ .. قمرٌ .. قمرٌ سِيدنا النبي .. قمرٌ
وجميل .. وجميل .. وجميل سيدنا النبي .. وجميل

***

ﻭَﻋَﺮَﻕُ المُصطفى للطِّيبِ ﻃِﻴﺐَ
الله .. الله
ﻭﻳَﺜﺮِﺏُ ﺷُﺮِّﻓَﺖ ﺑِﺎﻟﻨُﻮﺭِ ﻃِﻴﺐ
الله .. الله
ﻭَﻋَﺮَﻕُ المُصطفى للطِّيبِ ﻃِﻴﺐَ
الله .. الله
ﻭﻳَﺜﺮِﺏُ ﺷُﺮِّﻓَﺖ ﺑِﺎﻟﻨُﻮﺭِ ﻃِﻴﺐَ
الله .. الله
Hoo...
ﻭﻳُﺪﻫِﺶُ ﻋِﻨﺪَ ﻃَﻠﻌَﺘِﻪ ﺍﻟﺤَﺒِﻴﺐَ
ﻭﻳُﺪﻫِﺶُ ﻋِﻨﺪَ ﻃَﻠﻌَﺘِﻪ ﺍﻟﺤَﺒِﻴﺐَ
ﻭﻳُﺪﻫِﺶُ ﻋِﻨﺪَ ﻃَﻠﻌَﺘِﻪ ﺍﻟﺤَﺒِﻴﺐَ
ﻭﺇﻥ ﺟُﻦَّ ﺍﻟﻤُﺸَﺎﻫِﺪ ﻻ ﻣَﻼَﻣَﻪ
قمرٌ .. قمرٌ .. قمرٌ سِيدنا النبي .. قمرٌ
وجميل ........؟ وجميل .. وجميل سيدنا النبي .. وجميل

***

وَمَسرُبَةُ الكَعُودِ المِسكِ قِيلَا
الله..الله
بَدَت بِالصَّدرِ لِلسُّرَ الجَمِيلَا
الله..الله
وَمَسرُبَةُ الكَعُودِ المِسكِ قِيلَا
الله..الله
بَدَت بِالصَّدرِ لِلسُّرَ الجَمِيلَا
الله..الله
يا يا رسولَ اللهِ رِفقاً بِالقَتِيلَا
رسولُ اللهِ رِفقاً بِالقَتِيلَا
حبيبُ اللهِ... رِفقاً بِالقَتِيلَا
وَاِشفِ القَلبَ مِنكَ بِإبتِسَامَه
قمرٌ .. قمرٌ .. قمرٌ سِيدنا النبي .. قمرٌ
وجميل .. وجميل .. وجميل سيدنا النبي .. وجميل

***

ﻭَﺭِﻳﻖُ المصطفى ﻳَﺸﻔِﻲ ﺍﻟﻌَﻠِﻴﻞَ
الله..الله
ﻭﻋَﻴﻦُ ﻗَﺘَﺎﺩَةٍ ﺧُﺬﻫَﺎ ﺩَﻟِﻴﻼَ
الله..الله
ﻭَﺭِﻳﻖُ المصطفى ﻳَﺸﻔِﻲ ﺍﻟﻌَﻠِﻴﻞَ
الله..الله
ﻭﻋَﻴﻦُ ﻗَﺘَﺎﺩَةٍ ﺧُﺬﻫَﺎ ﺩَﻟِﻴﻼَ
الله..الله
Ooh..
ﺗَﻔَﻞ ﻓِﻲ ﺍﻟﺒِﺌﺮِ ﺃَﺿﺤَﺖ ﺳَﻠﺴَﺒِﻴﻼَ
ﺗَﻔَﻞ ﻓِﻲ ﺍﻟﺒِﺌﺮِ ﺃَﺿﺤَﺖ ﺳَﻠﺴَﺒِﻴﻼ
ﺗَﻔَﻞ ﻓِﻲ ﺍﻟﺒِﺌﺮِ ﺃَﺿﺤَﺖ ﺳَﻠﺴَﺒِﻴﻼ
ﻭَﺻَﺎﺭَ ﻟِﺼَﺤﺒِﻪِ ﺷَﻬﺪﺍً ﻣُﺪَﺍﻣَﺎ
قمرٌ .. قمرٌ .. قمرٌ سِيدنا النبي .. قمرٌ
وجميل .. وجميل .. وجميل سيدنا النبي ..يا كميل

***

ولا ظِلُّ لَّهُ بَل كَانَ نُورَا
تَنَالَ الشّمسََ مِنهُ وَالبُدُورَا
الله .. الله
ولَم يَكُنِ الهُدَى لَولاَ ظُهُورَه
ولَم يَكُنِ الهُدَى لَولاَ ظُهُورَه
ولَم يَكُنِ الهُدَى لَولاَ ظُهُورَه
وكُلُّ الكَونِ أَنَارُ بِنُورِ طَهَ
قمرٌ .. قمرٌ .. قمرٌ سِيدنا النبي .. قمرٌ
وجميل .. وجميل .. وجميل سيدنا النبي .. وجميل
قمرٌ .. قمرٌ .. قمرٌ سِيدنا النبي .. قمرٌ
وجميل .. وجميل .. وجميل سيدنا النبي .. يا كميل

TARI SAMAN PERDANA BERHASIL MEMIKAT MAROKO

Tari saman merupakan tarian adat aceh yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat, di antaranya seperti perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra' Mi'raj, dan lain-lain.
Tari ini berisikan syair-syair islam yang menggunakan bahasa Aceh dan Gayo.
Dengan kelincahan dan kekompakan para penari menjadikan tari saman sebagai daya tarik bagi banyak orang yang menyaksikan, sehingga UNESCO menetapkannya sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.
Tari tradisional seperti ini sangat jitu untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di luar negeri.
Terbukti, Tidak hanya di Indonesia, tari saman sudah ditampilkan di beberapa negara seperti Korea Selatan, Sudan, Mesir, Belanda, Rusia, dan sebagainya.

Tepatnya pada 8 Mei 2015 lalu tari saman kreasi putra ditampilkan perdana pada sebuah acara festival kebudayaan di Univ. Hassan II Ben M'sik, Casablanca, Maroko sebagai negara bab el-andalousse (pintu gerbang masuknya Islam ke Spanyol, Eropa).

"Tari ini kami sebut sebagai tari saman kreasi karena memadukan antara saman aceh & saman gayo." ungkap Azhari Mulyana, ketua tim saman Maroko.

Ternyata tari, Saman sangat diminati oleh para penonton dan tamu yang hadir, ini terbukti dengan riuhnya tepukan tangan para pengunjung mulai dari tampil, dalam setiap pergantian gerakan, hingga selesai. Tidak hanya itu, orang Maroko kelihatan bangga saat mereka tau bahwa tari ini ternyata berasal dari sebuah daerah yang dahulu pernah disinggahi nenek moyang mereka Ibnu Batutah dalam perjalanan dan pengembaraannya mengelilingi dunia.

Adapun grup tari saman yang ditampilkan pada acara tersebut beranggotakan 9 orang termasuk 1 syekh sebagai pelatih yang bergabung bersama penari. Ke-sembilan penari tersebut merupakan mahasiswa S1 dan S2 di Univ. Hassan II Ain Chock Casablanca, juga Univ. Hassan II Ben M'sik, Casablanca, Maroko.

Berkat kesungguhan dan kegigihan mereka serta dukungan dari berbagai pihak ikut menyukseskan penampilan perdana ini. Kekompakan, hentakan, dan tepukan tangan yang serentak dalam tari ini membuat para pengunjung kagum. Sementara acara festival kebudayaan yang berlangsung selama dua hari tersebut mendapat perhatian banyak pengunjung. Beragam pernak-pernik mulai dari aksesoris, sandal, kipas, handmade, dll ikut diperjualbelikan.

Setelah sukses menampilkan tarian perdananya, banyak tawaran lain yang datang dari berbagai lembaga untuk menampilkan tari ini. Terutama dari pihak kampus bagian penanggung jawab seni & kebudayaan menawarkan kerjasama untuk mengadakan festival seni dan budaya antara Indonesia & Maroko serta beberapa negara lainnya.

"Namun begitu kami sangat membutuhkan perhatian semua pihak baik elemen masyarakat Indonesia di Maroko, pemerintah Aceh dan KBRI Maroko untuk bisa membantu grup saman ini agar terus bisa dikembangkan dan siap tampil kapan saja dibutuhkan." harap Azhari selaku pelatih saman asal kota Langsa.

Dan harapan kita semua agar dapat mengharumkan nama Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya di kancah Internasional.

Pengorbanan dan Usaha

Pucuk pinang membelah kayu
Kayu retak menyayat jari
Ingin menang usaha selalu
Sebelum waktu menelan hari


Rusa berlari membawa tanduk
Harimau tidur menghimpit belangnya
Kalau belajar pastilah ngantuk
Itulah tanda pengorbanannya

Terpaksa

Tatkala masa mendesak..
Disitu terkadang hati terpaksa..
Tatkala daun sudah tua layu..
Terpaksa mengundurkan diri kala hujan turun..
Kenapa harus si 'paksa' yang mengawali?
Tiada kah kesadaran tumbuh dalak diri??
Karena si 'paksa' belum tentu benar..
Si 'paksa' harus diuji..
Guru seorang yang pintar memaksa murid..
Mereka tunduk dan patuh karena kebenaran..
Paksaan..
Sungguh memaksa..
Semua harus diawali dengan paksaan..
Ternyata si 'paksa' adakalanya benar..
Jangan memandang penampilan si 'paksa'..
Lihatlah perbuatan dan hasilnya.. ^_^

Bolehkah Percaya dengan Aplikasi Weather?

"Apakah kamu lebih memilih musuh karena ia pintar daripada teman tapi bodoh?"


 Kira-kira seperti itulah bayangan kita hidup di zaman modern ini.
Kenapa saya katakan demikian?
Kembali mengingat apa yang telah saya perbincangkan dengan salah seorang senior saya yang mana ketika itu cuaca di daerah tempat kami tinggal memang terus menerus hujan. Padahal musim dingin sudah berlalu dan sedang beralih ke musim semi yang akan diakhiri dengan musim panas.

Tapi di saat seperti ini malah sama seperti yang saya rasakan saat di Indonesia ketika musim hujan dulu.

Nah, ketika itu senior saya Rifqi Maula, sebut saja bg Rifqy sedang melihat perkiraan cuaca di aplikasi weather gadgetnya.
Beliau mengatakan bahwa beberapa hari ke depan memang akan terus turun hujan seperti apa yang telah beliau lihat di aplikasi itu.
Ketika itu juga muncul pertanyaan bagi saya, apa hukumnya kita berpedoman dengan perkiraan cuaca yang seperti itu?
Bukankah sama saja seperti kita percaya kepada takdir yang ditentukan oleh selain Allah?

(entah mengapa sepintas saya terpikir akan hal itu dan langsung terucap sehingga beliau sedikit tertawa mendengarnya :D)
Lalu tidak lama setelah itu beliau menjelaskan bahwasanya seorang filosof islam Al-Ghazali dalam pengantar kitabnya "Tahaffut al-Falasifah" telah sedikit menyinggung tentang gerhana dan seperti apa yang telah diungkapkan banyak peneliti di dunia.
Namun dalam hal ini yang saya pahami dan sangat menarik bagi saya adalah pertanyaan beliau yaitu : "kita lebih memilih siapa ; musuh yang pintar atau teman sendiri karena bodoh??"
Sama seperti : "kita lebih memilih mana ; peneliti yahudi yang telah menemukan banyak temuan dan memang sesuai dengan realita Al-Quran atau orang islam yang tidak menemukan apa-apa? Meskipun tidak selamanya temuan mereka benar.
Pikiran saya mulai mencerna dan ingin tau apa yang beliau maksudkan.
Ternyata itu semua sesuai dengan apa yang kita alami sekarang.
Banyak ilmuan-ilmuan yang meneliti seluruh apa yang ada di bumi ini dan kebanyakan mereka adalah non-muslim.
Di dalam Al-quran juga Allah memerintahkan kita untuk mencari ilmu, untuk terus berfikir tentang apa yang telah diciptakannya, karena di situlah kita bisa melihat tanda-tanda kekuasaan Allah.
Dalam surat Ali 'Imran ayat 190 Allah SWT berfirman :
(إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ)
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal."
Namun, kenyataan yang bisa kita lihat saat ini hanya sedikit umat Islam yang mengamalkan ayat-ayat suci Allah ini, kebanyakan mereka hanya membaca dan menghafalnya tanpa meneliti dan menemukan teka-teki di balik kandungan Al-Quran tersebut.
Hampir semua teknologi-teknologi yang ada sekarang adalah hasil cipta orang kafir.
Nah, kembali kepada pertanyaan yang menggugah tadi.
Secara logika kita tidak boleh berkhianat, dalam artian sebodoh-bodoh apapun teman pasti kita lebih memilihnya daripada musuh meskipun mereka pintar.
Dalam persoalan ini, orang kafir memang sudah jelas sebagai musuh islam.
Namun apakah kita boleh menggunakan alat-alat teknologi hasil penelitian mereka?
Dan bahkan ada diantara mereka yang telah meneliti apa yang terkandung dalam Al-Quran?!
Jawabannya jelas boleh, asalkan kita tidak meninggalkan agama Allah karena mengagumi mereka.
Malah seharusnya dengan menggunakan hasil temuan mereka menjadikan pikiran kita lebih terbuka akan luasnya kekuasaan Allah SWT, dan menambah iman kita kepadaNya.
Lebih baik lagi karena melihat penelitian-penilitian mereka, kita menjadi tergugah untuk meneliti juga apa yang ada dalam Al-Quran sehingga kita bisa mengagumi kekuasaan Allah sebagai Tuhan agama kita.
Nah, oleh karena itu, terkait kepercayaan kita akan perkiraan cuaca di gadget tersebut yang sebagai teknologi canggih saat ini bisa saja hal itu benar atau sebaliknya.
Pada dasarnya, kita boleh saja percaya ataupun tidak dengan hasil temuan mereka, karena mereka telah membuktikannya sendiri dengan penelitian, asalkan tidak menghilangkan kepercayaan kita bahwasanya Allah SWT yang telah menjadikan semua itu.
Berbeda halnya dengan ramalan-ramalan yang dilakukan oleh mereka yang meramalkan bintang dan takdir kehidupan seseorang, itu telah dilarang dalam agama islam dan temasuk dalam golongan syirik kecil.
Wallahu a'lam bis shawab~


Dinamika Islamophobia Lintas Sejarah (Telaah Sikap Terhadap Penistaan Nabi)

          Istilah 'tourist is terrorist' telah menyebar di kalangan Eropa sebab munculnya islamophobia yang terjadi di negaranya akhir-akhir ini. Namun apa sebenarnya yang dimaksud dengan islamophobia?

Arti Islamophobia
           Menurut sejarah, kata phobia berasal dari Bahasa Yunani, berarti: takut. Yaitu suatu ketakutan yang amat sangat terhadap sesuatu. Phobia adalah penyakit mental, namun si penderita tidak disebut gila, akan tetapi hanya seperti penyakit traumatis saja.

            Selain itu, banyak istilah lain yang dinisbatkan kepada kata phobia, sebagai contoh :
              - acrophobia: takut ketinggian
              - autophobia: takut sendirian
              - androphobia: takut laki-laki  
              - venustraphobia: takut wanita cantik
              - garnophobia: takut kawin, dll.

          Istilah islamophobia sendiri sudah digunakan sejak tahun 1980-an. Namun mulai didefiniskan pada 1997 sebagai rasa takut dan benci terhadap Islam lalu membawa kepada takut dan tidak suka kepada orang Islam, juga berdampak kepada mendiskriminasikan orang Islam dengan mengasingkan mereka dari kegiatan ekonomi, sosial dan kehidupan masyarakat. Kemudian istilah ini menjadi popular setelah adanya serangan gedung WTC di Amerika Serikat pada 11 September 2001.

          Namun dalam riwayat lain, dikatakan bahwa kemunculan istilah islamophobia diawali ketika mantan wakil Presiden era Bus, Jr–Dick Cheney dikenal memiliki fobia terhadap Islam sehingga jurnalis barat membuat istilah Islamophobia untuk menggambarkan kondisi orang-orang seperti Cheney.

        Dilihat dari sejarahnya, pasca Perang Dunia II yang telah meluluh lantakkan sebagian besar negara-negara di Eropa memaksa bangsa-bangsa di Eropa mengimpor para pekerja dari luar untuk membangun kembali negara mereka yang telah hancur. Sebagian besar negara-negara di Eropa (khususnya negara Eropa Barat) memasok para pekerja dari negara-negara berpenduduk mayoritas muslim, seperti: Aljazair, Maroko, India, dan Turki. Para pekerja asing ini semakin hari semakin berlipat ganda jumlahnya, bahkan banyak di antara mereka yang berkeluarga dan berketurunan di Eropa lalu menjadi muslim. Keberadaan para pekerja asing ini lama-kelamaan mengalami beberapa kendala sosial terkait dengan kebiasaan dan kebudayaan masyarakat pribumi Eropa. Tidak sedikit yang berselisih hingga menyebabkan konflik di masyarakat yang berujung pada kerusuhan dan kekerasan. Kejadian-kejadian seperti ini memupuk stigma-stigma negatif terhadap Islam yang berujung kepada ketakutan terhadap Islam atau yang lebih dikenal dengan istilah Islamophobia. Diperkuat dengan kejadian-kejadian teror yang menyita perhatian dunia dan sebagian besar dilakukan oleh-oleh kelompok Islam radikal seperti: tragedi WTC di Amerika, bom bunuh diri di Spanyol, pembunuhan terhadap sutradara Theo Van Gogh di Belanda oleh seorang muslim, dan yang sedang trending topic ialah penembakan kantor majalah Perancis, Charlie Hebdo.

             Adapun dampak islamophobia yang terjadi di Eropa yaitu sebagai berikut :
  1. Pelarangan pemakaian burkak (cadar) bagi muslimah Perancis dan Belanda dengan alasan dapat menghambat komunikasi antara murid dan guru sebagai salah satu esensi pendidikan atau sesama murid, termasuk juga menyulitkan identifikasi siswa ketika ujian.
  2. Diskriminasi terhadap pelaksaan ibadah umat Muslim.
  3. Pemeriksaan ekstra ketat di setiap imigrasi transportasi darat, laut, dan udara terhadap pendatang muslim atau mereka yang berasal dari negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.
         Lalu mengapa Islam sebagai agama yang rahmatan lil'alamin ditakuti bahkan dibenci oleh sebagian orang di belahan bumi?

       Yang patut diketahui adalah bahwa Yahudi, Nasrani dan musuh-musuh Islam lain sering mempropagandakan bahwa agama Muhammad adalah agama yang penuh dengan keburukan, kebencian, permusuhan, dan peperangan. Propaganda seperti itu kian semakin terstruktur dan sistematis hingga pada abad ke-19 M disusunlah sebuah konspirasi yang kemudian dikenal dengan Protocol of Zion dan bertujuan ingin mewujudkan negara Yahudi Raya (Zionisme).

           Dalam sebuah 'Konferensi al-Quds', Samuel Zwemmer mengatakan: “Sebenarnya tugas engkau bukanlah mengeluarkan orang-orang islam dari agamanya menjadi pemeluk agamamu, akan tetapi menjauhkan mereka dari agamanya (Al-Qur’an dan Sunnah) sehingga menjadi orang-orang yang putus hubungan dengan Tuhannya dan sesamanya (saling bermusuhan) menjadi terpecah-belah dan jauh dari persatuan.”


Islamophobia Pada Masa Rasulullah ﷺ
          Pada masa silam, perjalanan dakwah Rasulullah SAW mendapatkan respon negatif dari kaum kafir Quraisy berupa hinaan, ancaman hingga kekerasan. Sebagaimana mereka menghina bahwa Nabi Muhammad adalah orang gila dan tukang sihir seperti tersebut dalam Q.S. Ad-Dzaariyat: 52, bahkan beliau dihina sebagai dukun seperti tercantum dalam Q.S. Al-Haaqah: 42. Tidak hanya itu, perjalanan nya ke Thaif mendapatkan lemparan batu, bahkan mendapat ancaman pembunuhan. Perlakuan kejam yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy pun ikut menimpa para Sahabat dan keluarga Rasulullah.

         Melihat hal itu, jelaslah bahwa dampak islamophobia yang terjadi di Eropa serupa dengan apa yang terjadi pada masa Rasul, meski sebab munculnya berbeda. Kebencian mereka tidak lain disebabkan karena merasa takut akan kehilangan agama nenek moyang mereka, sehingga muncul lah segala macam bentuk penghinaan dan pelecehan kepada Rasul dengan tujuan agar Beliau menghentikan dakwahnya.

Sikap Kita Sebagai Umat Islam
        Menyikapi isu islamophobia, kiranya solusi yang paling baik adalah menanamkan terlebih dahulu nilai-nilai ruh Islam secara sempurna dalam diri sendiri dan selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermsyarakat. Tentunya, kita tidak perlu membalas islamofobia yang ada di Barat dengan fobia kepada Barat, karena kebencian orang-orang kafir terhadap umat Muslim sudah mengakar dalam hati mereka, sebagaimana terkandung dalam Q.S. Al Baqarah: 120 
(ولن ترضى عنك اليهود ولا النصارى حتى تتبع ملتهم).

          Betapa banyak hinaan dan cacian yang dialami Rasulullah SAW. sampai suatu ketika, Aisyah r.a bertanya kepada Rasul: “Wahai Rasulullah, pernahkah engkau mengalami hari yang lebih buruk dari perang Uhud?" Rasulullah pun menjawab: "ya..!" seraya mengenang peristiwa di Thaif tatkala tiga pemuka Thaif yang didatangi Rasul dan diajak masuk Islam namun mereka bukan saja menolak, bahkan mendengar Rasul pun merasa enggan. Hal ini justru bertentangan dengan tata krama penduduk Arab dalam menghormati tamu. Mereka dengan tegas menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Rasul. Kemudian ketika tak ada lagi yang bisa diharapkan dari penduduk Thaif, Rasul pun beranjak pulang. Lalu dalam perjalanan pulang, Rasul dibuntuti para pemuda Thaif sambil mengganggu, mengejek, serta melempari Rasul dengan batu, sehingga kedua sandal Rasul pun penuh cucuran darah.

        Kemudian Rasul mengadu kepada Allah SWT hingga diutusnya malaikat yang mengurusi gunung untuk dibenturkan kepada mereka, hanya saja Rasul melarangnya dengan jawaban: “Aku hanya berharap kepada Allah SWT, jika mereka tidak menjadi muslim, semoga pada suatu saat nanti anak-anak mereka akan menjadi orang-orang yang menyembah dan beribadah kepada-Nya.”

         Berkaitan dengan islamophobia, hendaknya emosi umat Muslim tidak terpancing setelah ditimpa ujian dan cobaan berupa cacian dan makian yang dilontarkan, karena itulah misi kaum zionis yaitu dengan membuat murka umat Islam hingga membalas mereka dengan radikal.

          Selain itu, kita dapat menyuarakan keadaan tersebut kepada organisasi-organisasi internasional, seperti: organisasi Liga Amerika Arab, Organization of Islam Conference, UNESCO, PBB, dll untuk mengecam hal serupa terulang kembali. Wallahu a'lam bisshawab.



Materi ini disampaikan dalam diskusi wilayah di rumah mahasiswa Hay Inarah, Ain Chock, Casablanca, Maroko pada 17 Maret 2015.

Mukjizat Nabi Muhammad (Bahasa Aceh)

                              Keterangan: Foto diatas adalah tradisi Kenduri Maulid di Aceh


Na saboh cerita tentang sahabat nabi yg watee nyan geu neuk peugeot syukuran (dalam bahasa geutanyo lagee kenduri) tapi gobnyan ureung gasien dan cuma na dua boh ruti sajan geuh, jadi geujak bak Rasul gepeugah : "Ya Rasul, rencana ulon tuan singoh na peuget syukuran bacut di rumoh, jadi lon jak keuno bak droneuh dengan maksud jak undang droneuh, lon hawaa that that peuget syukuran nyoe ngen droneuh."

Jadi beudoh teuk Rasul geu yak hoi ureung-ureung yang na di lua.
"Hai awak droneuh mandum, singoh na syukuran di rumoh si fulan nyo, neu jak mandum beh!"

Geu deungo le sahabat nyo buno meu tekeujot teuk gobnyan, teu duek teu iem hana haba, maksud gobyan geu yak undang Rasul mantoeng pajoh ruti dua ngen gobnyan, sebab hana makanan laen.

"Ka paloe teuh, kiban cara nyo, ruti cuma dua boh tapi rame ureung geu hoi le nabi, meunyo lon hana pajoh hana masalah, tapi saboh ruti peu seb keu mandum ureung yang that rame nyan?!"

Geu pandang le Rasul pejeut sahabat nyo gelisah, geu tanyong: "Pejeut gata ya fulan?"

Geu jaweub le sahabat: "Ulon tuan meu pikiran ya Rasul, maksud ulon tuan cuma neuk peuget syukuran ngon droneuh mantong sabab lon pih cuma na dua boh ruti sagai, tapi ka neu hoi yg laen lon mumang hana pat mita makanan laen, takot han seb saboh ruti nyan (geu kliek sahabat)."

Singoh uroe acara geu cok teuk dua boh ruti nyan lee Rasulullah geu boh lam ayan kemudian geu tob ngen ija. Geu jak hoi lee Rasul lhee droe ureung yg na di lua pajoh ruti nyan, leuh nyan geu hoi lom lhee droe ureung teuk yg laen sampoe abeh mandum ureung..

Subhanallah, dua boh ruti nyan seb keu mandum ureung yang jak syukuran nyan, sahabat pih senang hatee geuh karena nyan.

Nyo merupakan saboh cerita mukjizat nabi yang na dikisahkan dalam kitab "Asy-syifa" yg ji tuleh le ulama Maroko, Qadhi 'iyadh (hal.190).

Dari cerita nyo jeut tacok kesimpulan bahwa rezeki nyan mandum dari Allah, pasti na cara Allah geu bri rezeki keu hamba geuh. Jadi meunyo na hawa ta peuget kenduri bek yoo han seb makanan dan laen-laen, insya Allah seb ubee na ramee ureung. Meunyo niet teuh get insya Allah buet pih lancar.
Wallahu a'lam bis shawab.