Cerita Nyata Syekh Mutawwaly
Azhari Mulyana
-
December 22, 2014
Edit this post
Ini adalah sebuah cerita nyata tentang seorang ulama Mesir, (dikutip dari Koran Mesir thn 1995). Nama beliau adalah Syekh Al-Mutawwaly asy-Sya'rawi. Ketika beliau jatuh sakit, beliau dibawa ke Jerman untuk di operasi. Di dalam ruangan tunggu tersebut juga ada dua orang ibu yang akan melahirkan. Kita misalkan Ibu Ana dan Ibu Ani, setelah keduanya selesai menjalankan operasi, ibu Ana melahirkan bayi laki-laki, sedangkan ibu Ani melahirkan bayi prempuan. Lalu bayi mereka ditukar oleh dokter RS setempat, namun mereka menolak karena mereka sama-sama menginginkan bayi laki-laki hingga akhirnya mereka bertengkar.
Dokter pun bingung harus berbuat apa, kebetulan seorang Syekh Mesir yang akan menjalani operasi tersebut berada di ruang itu, dokter pun langsung menanyakan kepada Syekh dan meminta pendapat beliau, ia mau menguji syekh tersebut karena ia tahu bahwa "Islam adalah Solusi".
Syekh pun bingung, jika beliau salah berpendapat berarti beliau memalukan Islam, karena beliau membawa nama Islam.
Ternyata, Syekh menyuruh untuk mengambil air susu Ibu Ana dan Ibu Ani untuk diteliti, menurut beliau asi yang lebih banyak gizinya berarti ialah ibu dari anak laki-laki tersebut, dan jika gizi yang terkandung lebih sedikit berarti ia adalah ibu si anak perempuan.
Subhanallah, ternyata setelah diteliti oleh para dokter benar lah apa yang di katakan Syekh. Padahal beliau tidak tahu sedikit pun tentang ilmu kesehatan maupun kedokteran, beliau hanya menyerap ilmu dari ayat Al Qur'an yang mengatakan
ﻟﻠﺬﻛﺮ ﻣﺜﻞ ﺣﻆ ﺍﻷﻧﺜﻴﻴﻦ
"Bagian anak laki-laki adalah dua bagian anak perempuan."
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Author
- Azhari Mulyana
- Rabat, Morocco
- Azhari Mulyana, pemilik nama pena La Kougnir, dilahirkan di kota Langsa, Aceh 11 Mei 1995. Ia menyelesaikan pendidikan di MTS Ulumul Quran kota Langsa tahun 2010 dan MAS di sekolah yang sama tahun 2013. Ia pernah melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, jurusan Bahasa dan Sastra Arab tahun 2013. Namun, setelah genap setahun menempuh jenjang sarjana di UIN, lelaki penyuka es degan ini lulus beasiswa penuh dan melanjutkan studi di Kerajaan Maroko. Hingga saat ini ia sedang bergelut di jenjang S2 jurusan Islamic Studies di Université Qarawiyyin, Dar El Hadith El Hassania, Rabat. Selain itu, ia telah menulis sebuah novel berjudul "Dari Sabang Sampai Maroko (Sang Pujangga Cinta & Penakluk Afrika Utara-Andalusia)" yang diterbitkan pada tahun 2017.
Blog Archive
-
▼
2014
(20)
-
▼
December
(15)
- Sketsa Indah Negeri Senja Maroko
- MTQ Internasional Tidak Semeriah Tingkat Provinsi ...
- Cerita Nyata Syekh Mutawwaly
- Pandangan Pertama
- Ala Bisa Karena Biasa
- Malas Mengurangi Rezeki
- Bahasa Tersingkat di Dunia
- Musibah Pagi Muhasabah Diri
- Tatkala Rasulullah SAW Marah
- Godaan di Pagi Buta
- Hukum Masih Memandang Bulu
- Khusyu' itu Mudah
- Melupakan Hal yang Buruk
- Merokok di Musim Dingin
- Penyesalan yang Memalukan
-
▼
December
(15)
Spesial Lebaran
La Fête du Mouton (Seluk Beluk Lebaran Idul Adha di Maroko)
Gema takbir membahana ke seantero jagad raya. Kalimat suci yang dilantunkan indah dan syahdu itu, begitu menyejukkan hati setiap insan ...
Hot Posts
-
Gema takbir membahana ke seantero jagad raya. Kalimat suci yang dilantunkan indah dan syahdu itu, begitu menyejukkan hati setiap insan ...
-
1. Al-Qiraat Secara Bahasa Secara bahasa al-qiraat berasal dari istilah Bahasa Arab yaitu bentuk jama’ dari قِرَاءَة , yang be...
-
وأجملُ منك لم تراه قَطُّ عَين وأطيبُ منك لم تَلِدِ النساءُ خُلِقتَ مُبَرَّءاً مِن كُلِّ عَيبٍ كأنك قد خُلِقتَ كما تشاءُ قمرٌ .. قمرٌ ...
-
Andalus, Surga Yang Dijanjikan, Bukan Permata Yang Hilang (Berdasarkan kisah perjalanan intuitif Dr. Husayn Mu'nis) Berdiri di ...
No comments
Post a Comment