BREAKING NEWS
latest

Advertisement

Perbedaan Antara Al Quran dan Qiraat

Untuk mengetahui perbedaan antara Al Quran dan Qiraat, maka terlebih dahulu harus memahami makna keduanya, yaitu:

  A. Pengertian Al-Quran
       Al Quran adalah kalam (perkataan) Allah sebagai mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, yang bernilai ibadah bagi setiap yang membacanya, yang tertulis diantara dua lampiran, yang sampai kepada kita secara mutawatir, yang bersifat menantang sekalipun dengan surat yang terpendek di dalamnya.
Abdullah Darraz dalam kitabnya “an-Naba’ al-‘adzim” berkata : “Terjaga penamaannya sebagai al-Quran karena diucapkan dengan lisan, begitu pula terjaga penamaannya sebagai al-Kitab karena ditulis dengan pena…”
Dalam pengertian tersebut dapat digaris bawahi dua hal, yaitu berkaitan dengan al-qiraah, dan yang berkaitan dengan al-kitabah. Adapun al-qiraah menunjukkan bahwa  Al-Quran itu diambil dengan cara lisan (musyafahah) dan talaqqi sehingga sampai kepada kita secara mutawatir, inilah yang berkaitan dengan ilmu qiraat nantinya. Sedangkan al-kitabah menunjukkan bahwa Al-Quran itu tertulis dengan pena. Hal ini pula ada kaitannya dengan ilmu qiraat seperti kata-kata al-Quran yang tertulis dalam banyak macam qiraat, contoh : ملك ditulis tanpa mad dalam semua qiraat, akan tetapi ada yang membaca ملك ataupun مالك.

B.     Pengertian Ilmu Qiraat
        Menurut Ibn al-Jazari, Qiraat adalah ilmu dengan tata cara menyampaikan kata-kata Al-Quran dan perbedaannya disandarkan kepada orang yang meriwayatkannya.
Jadi, dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Al-Quran itu termasuk dalam pembagian qiraat. Karena qiraat ada yang mutawatir dan ada yang syadz (cacat), qiraat yang mutawatir ianya adalah AL-Quran sedangkan qiraat yag syadz bukanlah Al-Quran, yakni tidak bernilai ibadah bagi yang membacanya dan tidak boleh dibaca ketika sholat menurut jumhur ulama.
Jika kita menjelaskan perbedaan kedua hal ini maka harus menjelaskan secara rinci. Apabila yang dimaksudkan qiraat mutawatir maka secara langsung artinya adalah Al-Quran, tetapi jika yang dimaksudkan qiraat selain mutawatir maka hal ini jelas sesuatu yang lain bukan Al-Quran.
Berikut ini adalah contoh-contoh yang menjelaskan lebih rinci perbedaan antara Al-Quran dan Qiraat : 
1)     ﴿ مَلِكِ يَوْمِ الدِّينِ  Imam Warsy membaca (ملك), sedangkan Imam Hafs membaca (مالك), maka keduanya adalah Al-Quran dan tidak boleh mengutamakan salah satu dari keduanya sebagaimana para ulama berkata : لا تفاضل بين القراءات (janganlah kamu mengutamakan antar qiraat-qiraat)
2)      وَانْظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِرُهَا  ﴿  Ini adalah seperti yang dibaca dalam riwayat Warsy, sedangkan dalam riwayat Hafs dibaca (نُنْشِزُهَا), maka keduanya adalah qiraat yang mutawatir, dan keduanya adalah Al-Quran.


3)     Contoh qiraat syadz﴾  رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ  ﴿, dibaca dalam qiraat syadz dengan (رَبَّناَ لاَ تَزِغْ قُلُوبُنَا) dengan makna للقلب الزيغ (hati yang menyimpang), qiraat ini adalah qiraat syadz dan tidak mutawatir, maka ini bukanlah Al-Quran, akan tetapi hanyalah qiraat.
« PREV
NEXT »

No comments