Home
Ilmu Qiraat
Apa itu Jam'u al-Qiraat, Tarkib al-Qiraat dan Tawjih al-Qiraat Dalam Istilah Ilmu Qiraat ?
Apa itu Jam'u al-Qiraat, Tarkib al-Qiraat dan Tawjih al-Qiraat Dalam Istilah Ilmu Qiraat ?
Azhari Mulyana
-
February 25, 2016
Edit this post
1.
Jam’u al-Qiraat
Jam’ul Qiraat adalah suatu
ungkapan tentang cara membaca Al-Quran dengan menggabungkan beberapa macam
qiraat dalam satu sesi bacaan, adakalanya membaca Al-Quran dengan satu macam
qiraat sampai khatam kemudian diulang dengan qiraat yang berbeda, atau
adakalanya membaca dengan salah satu metode yang empat yaitu : 1) Al-Jam’u
bil Kalimat, 2) Al-Jam’u bil Waqfi, 3) At-Tarkib bainal Jam’i bil
Kalimat wabil Waqf, atau 4) Al-Jam’u bil Ayat. Tujuan adanya jam’ul
qiraat ini tak lain hanyalah sebagai ta’lim (pengajaran) dan
memberitahukan bahwasanya terdapat perbedaan lafaz-lafaz wahyu pada ayat yang
dibaca.
a)
Al-Jam’u
bil Kalimat (bil harf)
Metode ini
merupakan cara penggabungan qiraat dengan kata atau huruf Al-Quran. Jika terdapat
kata yang memiliki perbedaan dengan qiraat lain, maka dibaca dengan satu qiraat
kemudian berhenti lalu diulang dengan mendatangkan qiraat yang lain baik berupa
ushul atau farsyiyyat.
Contoh ketika
seorang qori’ membaca surat Al-Fatihah dengan riwayat Hafs, lalu sampai pada
ayat ﴿ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
مَلِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴾ tepatnya pada kata (مالك) ia berhenti, lalu mengulang dengan bacaan riwayat Warsy
(tidak membaca mad), lalu melanjutkan bacaannya.
b)
Al-Jam’u
bil Waqf
Metode ini
yaitu menggabungkan qiraat dengan waqf (tempat berhenti), misalnya
seorang qori’ membaca Al-Quran dengan qiraat tertentu sampai kepada waqf
yang memang dibolehkan berhenti, dan boleh juga ibtida’ (memulai kembali
setelah waqf) setelahnya, lalu mengulang kembali dengan membaca qiraat
yang berbeda.
Contoh pada
ayat :
﴿ وَاذْكُرُوا
اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ
عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقَى وَاتَّقُوا
اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ ﴾
Ketika membaca
ayat tersebut dengan qiraat tertentu dan berhenti pada (معدودات),
lalu diulang kembali dengan mendatangkan qiraat yang lain mulai dari (واذكروا) dan seterusnya, inilah yang disebut dengan
al-jam’u bil waqfi.
c)
Al-Jam’u
bit Tarkib (Tarkib bainal Jam’i bil Kalimat wabil Waqfi)
Metode ini merupakan penggabungan
qiraat dengan dua cara di atas.
d)
Al-Jam’u
bil Ayat
Dalam metode
ini seorang qori’ membaca hingga akhir sebuah ayat Al-Quran dengan qiraat
tertentu, kemudian mengulanginya dari awal ayat tersebut dengan menggunakan qiraat
yang berbeda dari semula, sehingga terdapat perbedaan antar kedua qiraat
tersebut baik dari segi ushul maupun farsyiyyat.
Contoh pada
ayat ﴿ مَلِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴾, pertama dibaca
dengan riwayat Warsy dengan tanpa mad pada kata (ملك)
dan diteruskan sampai akhir ayat, lalu diulang kembali dengan riwayat Hafs
dengan bacaan (مالك).
2.
Tarkib al-Qiraat
Tarkibul Qiraat merupakan
sebuah ungkapan tentang cara membaca Al-Quran dengan mengumpulkan beberapa
macam qiraat dalam satu sesi bacaan namun tanpa adanya pengulangan dari wajh
(versi) qiraat lain yang berbeda.
Contoh :
-
Pada
ayat :
﴿ وَاذْكُرُوا
اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ
عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقَى وَاتَّقُوا
اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ ﴾
Qori’ membaca
pada awal ayat dengan thariq Al-Azraq hingga pada kalimat (معدودات),
kemudian langsung melanjutkan pada ayat berikutnya (فمن
تعجّل) dengan thariq Al-Asbahani.
-
Pada
ayat :
إِذَا الشَّمْسُ
كُوِّرَتْ ۞
وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ ۞
وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ ﴾
﴿
Qori’ membaca
ayat pertama dan kedua dengan riwayat Hafs dengan ra’ dibaca tafkhim (tebal)
pada (كوّرتْ) dan (انكدرتْ),
lalu pada ayat ketiga ia membaca dengan riwayat Warsy dengan ra’ dibaca tarqiq
(tipis) pada (سُيّرَتْ)
lalu meneruskan bacaan pada ayat selanjutnya.
3.
Tawjih al-Qiraat
Tawjihul Qiraat yaitu
menjelaskan secara rinci ragam-ragam bacaan dari segi bahasa dan i’rab (perubahan
akhir kata karena adanya salah satu sebab yang merubahnya baik secara lafaz
atau taqdir) dalam ilmu Nahwu. Tawjih ini menjadi sangat penting karena
dengannya dapat diketahui keindahan dan keagungan makna-makna yang terkandung
dalam Al-Quran. Adapun contohnya
telah disebutkan sebelumnya seperti (فتبينوا ،
فتثبتوا).
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Author
- Azhari Mulyana
- Rabat, Morocco
- Azhari Mulyana, pemilik nama pena La Kougnir, dilahirkan di kota Langsa, Aceh 11 Mei 1995. Ia menyelesaikan pendidikan di MTS Ulumul Quran kota Langsa tahun 2010 dan MAS di sekolah yang sama tahun 2013. Ia pernah melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, jurusan Bahasa dan Sastra Arab tahun 2013. Namun, setelah genap setahun menempuh jenjang sarjana di UIN, lelaki penyuka es degan ini lulus beasiswa penuh dan melanjutkan studi di Kerajaan Maroko. Hingga saat ini ia sedang bergelut di jenjang S2 jurusan Islamic Studies di Université Qarawiyyin, Dar El Hadith El Hassania, Rabat. Selain itu, ia telah menulis sebuah novel berjudul "Dari Sabang Sampai Maroko (Sang Pujangga Cinta & Penakluk Afrika Utara-Andalusia)" yang diterbitkan pada tahun 2017.
Blog Archive
-
▼
2016
(13)
-
▼
February
(8)
- Bagaimana Hukum Menjama' dan Mentarkib Qiraat ?
- Apa itu Jam'u al-Qiraat, Tarkib al-Qiraat dan Tawj...
- Apa Perbedaan Khilaful Wajib dan Khilaful Jaiz Dal...
- Pengertian Ilmu Qiraat Secara Bahasa dan Istilah
- Apa Perbedaan Al-Qiraat, Ar-Riwayat, At-Thariq dan...
- Apa Itu al-Farsyiyyat Dalam Ilmu Qiraat ?
- Apa itu Al-Ushul Dalam Ilmu Qiraat ? Menyertakan U...
- Perbedaan Antara Al Quran dan Qiraat
-
▼
February
(8)
Spesial Lebaran
La Fête du Mouton (Seluk Beluk Lebaran Idul Adha di Maroko)
Gema takbir membahana ke seantero jagad raya. Kalimat suci yang dilantunkan indah dan syahdu itu, begitu menyejukkan hati setiap insan ...
Hot Posts
-
1. Al-Qiraat Secara Bahasa Secara bahasa al-qiraat berasal dari istilah Bahasa Arab yaitu bentuk jama’ dari قِرَاءَة , yang be...
-
Gema takbir membahana ke seantero jagad raya. Kalimat suci yang dilantunkan indah dan syahdu itu, begitu menyejukkan hati setiap insan ...
-
وأجملُ منك لم تراه قَطُّ عَين وأطيبُ منك لم تَلِدِ النساءُ خُلِقتَ مُبَرَّءاً مِن كُلِّ عَيبٍ كأنك قد خُلِقتَ كما تشاءُ قمرٌ .. قمرٌ ...
-
Andalus, Surga Yang Dijanjikan, Bukan Permata Yang Hilang (Berdasarkan kisah perjalanan intuitif Dr. Husayn Mu'nis) Berdiri di ...
terima kasih akhi atas tulisan ilmu yang bermanfaat. semoga ia menjadi pahala buat akhi selagi tulisan ini masih ada
ReplyDelete