Ketika Teman Menyapa
Azhari Mulyana
-
December 23, 2018
Edit this post
Hai kopi, mengapa kamu selalu menemani pagi?
Malam tak pernah tampak batang hidungmu
Hanya sesekali
Engkau menemani ia yang sepi
Walau begitu, masih ada yang rela mengawani kesepian malam
Hai indomi, kenapa kau selalu menemani mahasiswa?
Banyak orang kata kau jahat
Suka menyakiti
Walau begitu, masih ada yang merayu untuk kau temani
Apalagi saat merindukan masakan nusantara
Hai ujian, kenapa kau selalu mendatangi pelajar?
Kau selalu hadir di saat yang tidak tepat
Tak peduli hujan
Badai
Panas
Dingin
Engkau selalu menghampiri
Walau begitu, masih ada yang sadar
Jika bukan karena kau, mereka tak akan mengetahui arti kehidupan
Karena hidup adalah ujian
Malam tak pernah tampak batang hidungmu
Hanya sesekali
Engkau menemani ia yang sepi
Walau begitu, masih ada yang rela mengawani kesepian malam
Hai indomi, kenapa kau selalu menemani mahasiswa?
Banyak orang kata kau jahat
Suka menyakiti
Walau begitu, masih ada yang merayu untuk kau temani
Apalagi saat merindukan masakan nusantara
Hai ujian, kenapa kau selalu mendatangi pelajar?
Kau selalu hadir di saat yang tidak tepat
Tak peduli hujan
Badai
Panas
Dingin
Engkau selalu menghampiri
Walau begitu, masih ada yang sadar
Jika bukan karena kau, mereka tak akan mengetahui arti kehidupan
Karena hidup adalah ujian
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Author
- Azhari Mulyana
- Rabat, Morocco
- Azhari Mulyana, pemilik nama pena La Kougnir, dilahirkan di kota Langsa, Aceh 11 Mei 1995. Ia menyelesaikan pendidikan di MTS Ulumul Quran kota Langsa tahun 2010 dan MAS di sekolah yang sama tahun 2013. Ia pernah melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, jurusan Bahasa dan Sastra Arab tahun 2013. Namun, setelah genap setahun menempuh jenjang sarjana di UIN, lelaki penyuka es degan ini lulus beasiswa penuh dan melanjutkan studi di Kerajaan Maroko. Hingga saat ini ia sedang bergelut di jenjang S2 jurusan Islamic Studies di Université Qarawiyyin, Dar El Hadith El Hassania, Rabat. Selain itu, ia telah menulis sebuah novel berjudul "Dari Sabang Sampai Maroko (Sang Pujangga Cinta & Penakluk Afrika Utara-Andalusia)" yang diterbitkan pada tahun 2017.
Blog Archive
Spesial Lebaran
La Fête du Mouton (Seluk Beluk Lebaran Idul Adha di Maroko)
Gema takbir membahana ke seantero jagad raya. Kalimat suci yang dilantunkan indah dan syahdu itu, begitu menyejukkan hati setiap insan ...
Hot Posts
-
Gema takbir membahana ke seantero jagad raya. Kalimat suci yang dilantunkan indah dan syahdu itu, begitu menyejukkan hati setiap insan ...
-
1. Al-Qiraat Secara Bahasa Secara bahasa al-qiraat berasal dari istilah Bahasa Arab yaitu bentuk jama’ dari Ù‚ِرَاءَØ© , yang be...
-
وأجملُ منك لم تراه Ù‚َØ·ُّ عَين وأطيبُ منك لم تَÙ„ِدِ النساءُ Ø®ُÙ„ِقتَ Ù…ُبَرَّءاً Ù…ِÙ† ÙƒُÙ„ِّ عَيبٍ كأنك قد Ø®ُÙ„ِقتَ كما تشاءُ قمرٌ .. قمرٌ ...
-
Andalus, Surga Yang Dijanjikan, Bukan Permata Yang Hilang (Berdasarkan kisah perjalanan intuitif Dr. Husayn Mu'nis) Berdiri di ...
No comments
Post a Comment